Matauang.com - Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah Donald Trump menang dalam pemilu AS dan cadangan devisa (cadev) Indonesia yang tampak semakin tebal.
Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka menguat 0,32% di angka Rp15.615/US$ pada hari ini, Senin (11/11/2024). Posisi ini senada dengan penutupan kemarin (8/11/2024) yang juga mengalami apresiasi sebesar 0,41%.
Sementara DXY pada pukul 09:23 WIB turun tipis 0,02% di angka 104,97. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan posisi kemarin yang berada di angka 104,99.
Sepanjang hari ini, pergerakan rupiah masih didorong oleh kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS melawan Kamala Harris.
Tarif perdagangan yang cenderung lebih tinggi membuat harga barang yang masuk ke AS akan lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Hal ini membuat inflasi terjadi dan potensi bank sentral AS (The Fed) untuk menurunkan suku bunganya akan semakin lebih sulit. Alhasil DXY akan berada di level yang cukup tinggi dan menekan rupiah.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo juga telah buka suara ihwal dampak kembali terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat terhadap aktivitas ekonomi global maupun Indonesia.
Bagi Sri Mulyani, kembalinya Trump ke pucuk pimpinan tertinggi di Negeri Paman Sam bukanlah kabar yang baik. Ia bahkan mengatakan, peristiwa kemenangan Trump saja sebagai Presiden AS pada Pilpres 2024 yang digelar 5 November 2024 menghambat sentimen positif di dalam negeri.
Di tengah berbagai sentimen yang ada, pekan lalu BI telah melaporkan bahwa cadev Indonesia yang semakin tebal.
Hal ini setidaknya dapat memberikan angin segar bagi pasar keuangan domestik karena kenaikan US$1,3 miliar menjadi US$151,2 miliar pada Oktober 2024 ini dapat membuat rupiah cenderung lebih stabil ke depannya.