BACA BERITA

Saat Dunia Suram, Ekonomi RI Diramal Tetap Cerah di 2025!

Author: matauang Category: Keuangan
Presiden Prabowo Subianto dan jajaran menterinya kompak menyatakan kondisi ekonomi global sedang tidak baik-baik saja. Hal ini dipicu konflik berkepanjangan di berbagai belahan dunia, hingga ketidakstabilan politik yang melanda banyak negara.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, baru-baru ini saja situasi geopolitik di Suriah makin tak menentu, di tengah masih terus mencuatnya peperangan di Timur Tengah. Korea Selatan bahkan masih dalam kondisi ketidakstabilan politik usai Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer secara tiba-tiba.

"Kita ketahui situasi global tidak baik-baik saja, kita lihat perubahan global terus terjadi baik itu dari situasi perang belum selesai di Timur Tengah, kemarin Suriah bergejolak, Korea saja juga ada krisis politik dalam negeri," kata Airlangga dalam acara Rakornas Investasi 2024, Jakarta, Rabu (11/12/2024)

Meski begitu, Airlangga menekankan di tengah situasi tersebut, kondisi perekonomian Indonesia masih menunjukkan stabilitas, menjadikannya sebagai salah satu negara di kawasan ASEAN atau Indo Pasifik yang sangat menjanjikan bagi investor untuk menanamkan modalnya.

Ia menjelaskan, di tengah tren suku bunga bunga dunia yang tinggi di kisaran 7,2%, tingkat inflasi di Indonesia masih sangat rendah, yakni hanya 1,55%. Hal ini bisa memberikan imbal hasil tinggi dari investasi yang ditempatkan para pemodal dunia.

Namun, ia mengakui, tren suku bunga yang tinggi di negara-negara yang dianggap sebagai tempat investasi aman atau safe haven seperti Amerika Serikat juga masih tinggi, berpotensi membuat aliran modal asing malah lari ke negara tersebut.

"Sehingga kita khawatir ada capital flight ke sana. Tapi tentu dengan suku bunga yang tinggi ini, upaya kita untuk menekan inflasi ini menjadi marjin bagi intermediari perbankan ini yang harus kita jaga ke depan. Pemerintah juga perhatikan apakah untuk investasi tertentu kita bisa berikan suku bunga menarik terutama di sektor padat karya," tegasnya.

Sebagaimana diketahui, Presiden Prabowo Subianto juga sempat menyinggung situasi politik dan ekonomi terkini saat menghadiri seremoni Penyerahan Secara Digital Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun Anggaran 2025 serta Peluncuran Katalog Elektronik Versi 6.0 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/12/2024).

"Berkali-kali saya ingatkan dan kita semua sadari bahwa kondisi geopolitik dan geoekonomi dunia berada dalam keadaan yang penuh ketidakpastian. Diwarnai oleh ketegangan, peperangan, persaingan ketat antara negara-negara besar," katanya.

Menurut Prabowo, hal itu mengakibatkan ketidakpastian di bidang ekonomi, bahkan kecenderungan ada perlambatan dalam pertumbuhan ekonomi negara-negara besar dan blok-blok ekonomi besar. Karena itu, lanjut dia, semua pihak patut waspada.

"Tapi patut juga kita bersyukur bahwa kondisi bangsa dan negara kita hari ini berada dalam keadaan yang damai. Janganlah kita pernah menganggap bahwa kaya dari kita, lebih maju dari kita lebih menguasai teknologi dari kita terjadi suatu kondisi yang tidak stabil," ujar Prabowo.