Bahkan, di era super canggih ini pembayaran bisa dilakukan secara digital melalui gawai tanpa menggunakan uang dalam bentuk fisik.
Sejarah perkembangan uang di dunia terbagi ke dalam enam tahapan, yakni pra barter, barter, uang barang, uang pasca barang, uang logam, dan uang kertas.
Melansir dari buku Perkembangan Uang dalam Sejarah Dunia karya Salman Alrosyid, berikut pembahasannya.
Menilik Sejarah Uang
1. Tahap Pra Barter
Sebelum tercipta uang sebagai alat tukar transaksi ekonomi, ada yang namanya tahap pra barter. Yakni, manusia memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Mereka berburu dan mengumpulkan bahan pangan sendiri.
2. Tahap Barter
Pada tahap barter, manusia mulai menyadari bahwa mereka membutuhkan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal tersebut tentu selaras dengan prinsip manusia sebagai makhluk sosial.
Di tahap barter, manusia saling tukar menukar barang sesuai kesepakatan untuk memenuhi kebutuhan hidup selama beberapa hari ke depan.
3. Tahap Uang Barang
Tahapan yang ketiga ialah uang barang. Semakin berkembang pemikiran manusia, mereka mulai mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan karena ketidakcocokan dalam transaksi barter.
Oleh karenanya, manusia mulai menggunakan barang seperti kulit, kerang, kopi, garam, manik-manik, hingga hasil pertanian lainnya yang digunakan sebagai upah atau gaji bagi para pekerja. Barang-barang tersebut lantas dijadikan alat transaksi yang disepakati oleh masyarakat.
4. Tahap Uang Pasca Barang
Uang barang memiliki kelemahan mudah rusak dan tidak tahan lama. Maka dari itu, mulailah manusia mencari barang yang memiliki ketahanan lebih lama, yakni besi.
Selain besi ada juga bahan-bahan material lainnya yang dijadikan alat tukar pada masa uang pasca barang. Kala itu, besi paling umum digunakan karena memiliki fisik yang tidak mudah rusak dan tahan lama.
Salah satunya kaum Olibia di Ukraina. Mereka menciptakan uang mata panah yang digunakan pada abad 7 Sebelum Masehi.
Uang tersebut digunakan sebagai mata uang resmi di daerah yang dikenal dengan nama Great Scythia, sebuah wilayah yang mencakup beberapa wilayah lain seperti Ukraina, Asia Tengah, Eropa Timur, Kaukasus Utara dan Rusia.
Uang pasca barang juga terdiri dari berbagai bentuk, seperti lumba-lumba dan sekop dengan bahan dasar besi. Namun, uang pasca barang tidak memiliki mata uang dan hanya berlaku di daerah-daerah tertentu.
5. Tahap Uang Logam
Selanjutnya tahap uang logam. Di masa ini, uang logam pertama kali diciptakan oleh bangsa Lydia pada abad ke-6 Sebelum Masehi atau sekitar 580 SM. Uang logam ini tercetak dari elektrum, campuran emas 75% dan perak 25% dengan gambar singa.
Kala itu, uang logam itu disebut dengan uang Stater atau Standar dengan bentuk pejal. Selain bangsa Lydia, ada juga masyarakat Aztec dan Yunani yang membuat koin versinya sendiri.
Nah, bangsa Yunani menjadi cikal bakal pembuatan uang koin yang dikenal hingga saat ini karena mereka membuatnya dengan bentuk menarik. Yunani berperan besar menyebarkan uang koin dengan dikuasainya beberapa wilayah oleh bangsa ini.
Mereka memperkenalkan masyarakat yang belum menggunakan mata uang. Sementara itu, kepulauan yang melakukan perdagangan dengan negara-negara seperti India, China dan lain sebagainya mulai mencetak uang sendiri pada masa Kerajaan Syailendra, pada abad ke-8 dengan bahan baku emas dan perak.
6. Tahap Uang Kertas
Seiring berjalannya waktu, mulailah timbul kesulitan ketika jumlah uang logam semakin dibutuhkan padahal jumlah logam mulia sebagai bahan dasar uang sangat terbatas. Akhirnya, penggunaan uang logam sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar.
Dari situ diciptakanlah uang kertas. Dalam sejarah pemakaiannya sebagai bahan uang, Cina dianggap sebagai bangsa yang pertama kali menemukannya, yaitu sekitar abad pertama Masehi pada masa Dinasti T'ang. Penemunya ialah Ts'ai Lun.
Lun membuat uang kerta pertama dari kulit kayu pohon murbei yang daunnya digunakan sebagai pakan ulat untuk industri sutra Cina. Selain itu, Cina juga mulai mencetak mata uang Huizi yang digunakan sebagai mata uang resmi negara itu pada masa Dinasti Song Selatan tahun 1160.
Di sisi lain, ada sejarah yang mengatakan jauh sebelum Lun, orang Mesopotamia juga telah membuat uang kertas. Sayangnya mereka gagal karena bahan baku yang digunakan justru tidak sekuat bahan milik Lun.