BACA BERITA

Semakin Menguat, Rupiah Balik ke Level Rp16.200-an

Author: matauang Category: Keuangan
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari ini kembali mengalami penguatan.

Mengutip data Bloomberg, Rabu, 22 Januari 2025, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp16.279 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat sebanyak 63 poin atau setara 0,39 persen dari posisi Rp16.343 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.

"Pada perdagangan sore ini, mata uang rupiahditutup menguat 63 poin, sebelumnya sempat menguat 65 poin di level Rp16.279 dari penutupan sebelumnya di level Rp16.343," kata analis pasar uang Ibrahim Assuaibi dalam analisis hariannya.
Sementara itu, data Yahoo Financejuga menunjukkan rupiah berada di zona hijau pada posisi Rp16.280 per USD. Rupiah naik 49 poin atau setara 0,30 persen dari Rp16.329 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp16.327 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat tipis empat poin dari perdagangan sebelumnya di level Rp16.331 per USD.

Tarif impor Trump

Ibrahim mengungkapkan, pasar berhati-hati setelah Presiden AS Donald Trump menaikkan prospek peningkatan tarif perdagangan paling cepat pada Februari. Trump mengatakan ia dapat mengenakan tarif 10 persen pada impor Tiongkok, dengan alasan kekhawatiran atas aliran obat-obatan terlarang, khususnya fentanil, dari Tiongkok ke Meksiko dan Kanada. Trump juga mengancam tarif 25 persen pada Kanada dan Meksiko.

"Meskipun pasar awalnya melihat sedikit kelegaan dari Trump yang tidak mengenakan tarif apa pun pada hari pertama masa jabatannya, komentarnya pada Selasa membuat kekhawatiran akan perang dagang tetap ada," tutur Ibrahim.

Namun, jelas dia, ancaman tarif 10 persen Trump terhadap Tiongkok jauh lebih rendah daripada 60 persen yang ia ancam selama kampanyenya. Tiongkok juga diperkirakan akan merilis lebih banyak langkah stimulus dalam menghadapi hambatan perdagangan AS.

Selain itu, Trump juga mengumumkan keadaan darurat nasional pada Senin untuk meningkatkan produksi energi AS secara signifikan, salah satu langkah pertamanya setelah menjabat.

Presiden menandatangani perintah eksekutif yang menguraikan langkah tersebut, yang memungkinkan lebih banyak produksi dari produsen dalam negeri, dan juga mengurangi kebijakan perubahan iklim yang diberlakukan oleh pemerintahan Biden yang akan berakhir. Trump juga mengatakan AS akan menarik diri dari perjanjian iklim Paris.