Dmitry Bivol Dihadapkan pada Pilihan Sulit
Petinju kelas berat ringan, Dmitry Bivol, kini menghadapi dilema besar. Ia resmi diperintahkan oleh Federasi Tinju Internasional (IBF) untuk mempertahankan gelarnya melawan penantang wajib asal Jerman, Michael Eifert. Perintah ini dikonfirmasi langsung oleh Eifert dan promotor SES Boxing pada Rabu (3/7/2025).
“Akhirnya, akhirnya, akhirnya,” ungkap Eifert penuh antusias.
Upaya Kedua IBF Promosikan Eifert
Ini merupakan kali kedua dalam kurun waktu kurang dari setahun IBF mencoba mengatur pertarungan gelar dunia bagi Eifert (13-1, 5 KO). Sebelumnya, badan ini juga sempat memerintahkan pertarungan antara Eifert dan mantan juara tak terbantahkan Artur Beterbiev. Namun, saat itu Beterbiev dijadwalkan untuk rematch melawan Bivol setelah kekalahannya di Riyadh, Arab Saudi pada Oktober lalu.
IBF memberikan pengecualian untuk pertarungan penyatuan gelar antara Bivol vs Beterbiev II yang kemudian terjadi pada Februari lalu, dengan kemenangan mayoritas untuk Bivol (24-1, 12 KO), yang membuatnya menyandang gelar juara dunia kelas berat ringan tak terbantahkan.
WBC Memerintahkan Pertarungan Lawan Benavidez
Sebelum IBF kembali mengajukan Eifert, giliran Dewan Tinju Dunia (WBC) memerintahkan Bivol untuk menghadapi juara interim WBC, David Benavidez (30-0, 24 KO). Pertarungan tersebut kini menjadi sorotan utama dan memunculkan spekulasi apakah Bivol akan mempertahankan seluruh gelarnya, termasuk milik IBF.
Keputusan ini dapat sangat bergantung pada rencana pertarungan rubber match (pertarungan ketiga) antara Bivol dan Beterbiev yang disebut-sebut akan digelar akhir tahun ini sebagai bagian dari Riyadh Season 2025.
Risiko Jika Bivol Menolak IBF
Jika Bivol memilih untuk tidak menghadapi Eifert, maka menurut ketentuan IBF, ia bisa dicopot dari status juara dunia IBF. Dalam skenario ini, Eifert akan dijadwalkan untuk bertarung memperebutkan gelar kosong melawan penantang teratas berikutnya.
Saat ini, peringkat kedua dalam daftar IBF kelas berat ringan ditempati oleh Conor Wallace (16-1, 11 KO), petinju kidal berusia 29 tahun asal Irlandia Utara. Wallace baru saja meraih kemenangan angka mutlak atas Dylan Colin pada 8 Juni 2025 di Broadbeach, Australia.
Eifert Siap Ambil Risiko Demi Gelar Dunia
Michael Eifert mendapat status sebagai penantang wajib IBF setelah mengalahkan mantan juara dunia Jean Pascal pada Maret 2023 di Laval, Kanada. Ia menang angka mutlak dalam laga kejutan tersebut, namun sejak itu hanya sekali naik ring – menang KO ronde kedua atas Carlos Jimenez pada Agustus 2023 di Jerman.
Meski minim aktivitas dan belum punya pengalaman bertarung di level elite, Eifert tetap optimis, mengandalkan jaminan dari IBF bahwa ia akan mendapat pertarungan gelar dunia, baik melawan Bivol maupun petinju lain.
Masih Menanti Kejelasan Jadwal Riyadh Season
Promotor dan pengarah Riyadh Season, Turki Alalshikh, telah merilis sejumlah jadwal pertarungan besar untuk bulan September, Oktober, dan November 2025. Namun, hingga saat ini belum ada kepastian apakah Dmitry Bivol akan menjadi bagian dari agenda tersebut, termasuk potensi rubber match melawan Beterbiev.
Kesimpulan: Gelar IBF Bivol Bisa Dicabut
Karena IBF hanya memberikan pengecualian untuk pertarungan penyatuan gelar, dan tidak untuk laga non-gelar lainnya, maka besar kemungkinan Dmitry Bivol harus mempertahankan sabuk IBF-nya dengan menghadapi Michael Eifert – atau merelakannya dicabut.
Jika Bivol memilih mempertahankan sabuk lain dan melawan Benavidez sesuai instruksi WBC, maka gelar IBF berpotensi diperebutkan antara Eifert dan Conor Wallace.