MATAUANG - Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang selama ini dikenal sebagai kader utama dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), kini menghadapi situasi politik yang menarik. Setelah sekian lama menjadi bagian dari PDIP, baik sebagai anggota partai maupun sebagai Presiden yang diusung partai tersebut, Jokowi dan keluarganya kini tidak lagi diakui sebagai bagian dari PDIP. Hal ini menimbulkan dinamika politik yang cukup kompleks, dengan sejumlah partai politik yang mulai berusaha merebut pengaruh dan dukungan dari Jokowi dan keluarganya.
Perpisahan Jokowi dengan PDIP
Jokowi, yang sebelumnya dianggap sebagai “anak emas” PDIP, kini berada dalam posisi yang berbeda setelah adanya keputusan politik yang mengesampingkan hubungan politiknya dengan partai tersebut. Meskipun ia pertama kali masuk dunia politik melalui PDIP pada 2005, dan berhasil memenangkan pemilu 2014 serta 2019 berkat dukungan partai tersebut, hubungan politik antara Jokowi dan PDIP kini mulai renggang.
PDIP, yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri, sempat menjadi tumpuan kekuatan politik Jokowi sejak awal karier politiknya. Namun, dengan semakin dekatnya pemilu 2024, hubungan ini mulai merenggang. Salah satu alasan utama adalah perbedaan pandangan tentang arah politik dan strategi yang akan diambil menjelang Pemilihan Presiden 2024. PDIP, yang dikenal dengan ideologi dan perjuangan yang sangat dekat dengan nilai-nilai nasionalisme dan sosialisme, memiliki keinginan untuk mempertahankan kendali atas agenda politiknya, yang terkadang bertabrakan dengan kebijakan atau pilihan politik Jokowi.
Jokowi dan Keluarga Jadi Rebutan Partai Politik
Tidak diakui lagi oleh PDIP bukan berarti Jokowi dan keluarganya kehilangan pengaruh dalam dunia politik. Sebaliknya, hal ini justru menjadikan mereka sangat dicari oleh berbagai partai politik di Indonesia yang ingin mendapatkan dukungan dari Presiden yang masih memiliki popularitas tinggi di kalangan rakyat.
1. Partai Golkar
Golkar, sebagai salah satu partai terbesar di Indonesia, telah lama dikenal sebagai partai yang memiliki hubungan dekat dengan Presiden Jokowi. Beberapa kader Golkar bahkan menyatakan dukungannya kepada Jokowi sejak awal masa kepemimpinan Presiden. Jokowi dikenal memiliki kedekatan dengan beberapa tokoh penting di Golkar, dan sejumlah elit partai ini berharap bisa mendapatkan keuntungan politik dari hubungan mereka dengan keluarga Jokowi.
2. Partai Gerindra
Partai Gerindra, yang selama ini dipimpin oleh Prabowo Subianto, juga mengincar dukungan Jokowi. Meski Gerindra menjadi lawan politik PDIP dalam beberapa kali Pemilu, terutama dalam kontestasi Presiden 2014 dan 2019, hubungan antara Jokowi dan Prabowo semakin membaik di periode kedua kepemimpinan Jokowi. Prabowo bahkan diangkat sebagai Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju. Keputusan ini membuka peluang bagi Gerindra untuk merangkul Jokowi dan mencari dukungan keluarga Presiden, yang mungkin menjadi faktor penentu dalam pemilu 2024.
3. Partai NasDem
Partai NasDem juga diketahui berusaha mendekati Jokowi dan keluarganya. Partai ini dipimpin oleh Surya Paloh, yang selama ini memiliki pandangan yang lebih moderat dan lebih terbuka terhadap berbagai kemungkinan aliansi politik. NasDem melihat bahwa Jokowi, sebagai sosok yang populer dan memiliki rekam jejak sebagai pemimpin yang merakyat, dapat memberikan keuntungan dalam memenangkan Pemilu 2024.
4. Partai Demokrat
Meskipun hubungan antara Partai Demokrat dan Jokowi sempat mengalami ketegangan di awal masa kepemimpinan, belakangan ini, ada tanda-tanda pendekatan antara kedua pihak. Sementara Partai Demokrat, yang dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), memiliki hubungan yang kuat dengan kelompok-kelompok masyarakat tertentu, Jokowi dan keluarganya tetap menjadi sosok penting yang bisa memberikan legitimasi dan daya tarik politik bagi partai tersebut.