BACA BERITA

Trump Perintahkan Pembatasan 15% terhadap Mahasiswa Asing di Harvard

Author: matauang Category: Politik
Matauang.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menginstruksikan Universitas Harvard untuk membatasi jumlah mahasiswa asing sekitar 15 persen dari total penerimaan setiap tahun akademik.

Mengutip kekhawatiran bahwa beberapa mahasiswa internasional "sangat radikal" dan "pembuat onar," Trump meningkatkan tekanan pada Harvard untuk menyerahkan daftar mahasiswa kelahiran luar negeri beserta negara asal mereka.

"Saya pikir mereka seharusnya menetapkan batas sekitar 15%, bukan 31%. Ada orang-orang yang ingin kuliah di Harvard dan sekolah-sekolah lain; mereka tidak bisa masuk karena ada mahasiswa asing di sana," kata Trump dalam jumpa pers di Gedung Putih pada hari Rabu, seperti dikutip oleh Forbes .

"Kami masih menunggu Daftar Mahasiswa Asing dari Harvard agar kami dapat menentukan, setelah pengeluaran MILIARAN DOLAR yang tidak masuk akal, berapa banyak orang gila yang radikal, pembuat onar, yang tidak boleh diizinkan kembali ke Negara kami," tulisnya dalam sebuah posting di media sosial.

Menurut Universitas Harvard, 6.793 mahasiswa internasional diterima untuk tahun akademik 2024–2025, yang merupakan 27,2 persen dari total penerimaan.

Di antara mahasiswa dari negara-negara Asia, Tiongkok memiliki representasi terbesar di Harvard dengan sekitar 2.100 mahasiswa, diikuti oleh India (790), Korea Selatan (430), Jepang (260), dan Singapura (150).

Komentar Trump muncul di tengah kampanye yang lebih luas oleh pemerintahannya yang menargetkan praktik penerimaan dan perekrutan Harvard, terutama di tengah klaim bahwa lingkungan kampus bersifat anti-Semit dan bias politik.

Pemerintah telah menerapkan proses penyaringan yang lebih ketat terhadap pelamar visa pelajar internasional, dengan alasan bahwa beberapa di antaranya mungkin menimbulkan risiko terhadap keamanan nasional.

Selain itu, pemerintah AS telah mengkritik universitas-universitas elit seperti Harvard karena gagal mengekang protes anti-Israel dalam menanggapi perang yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.

Sebagai bagian dari tanggapan ini, pemerintahan Trump juga telah menangguhkan sementara wawancara visa pelajar asing di semua pos diplomatik AS mulai hari Selasa, yang menimbulkan ketidakpastian atas rencana akademis banyak calon mahasiswa internasional.