Perjuangan
Timnas Indonesia akan berlanjut kontra Vietnam pada matchday ketiga
Piala AFF 2024, Minggu (15/12). Pertandingan ini adalah upaya skuad Garuda untuk bangkit dari laga sebelumnya.
Indonesia ditahan Laos 3-3 pada matchday kedua, Kamis (12/12). Hasil itu membuat tim Merah Putih 'tersandung' di tengah harapan melalui jalan mulus kontra Laos.
Tak disangka Laos tampil begitu trengginas. Belum genap pertandingan bergulir 10 menit, tim tamu sudah menggetarkan jala tuan rumah lewat gol Phousomboun Panyavong.
Meski Kadek Arel menyamakan kedudukan pada menit ke-12, Laos kembali merobek gawang yang dijaga Daffa Fasya pada menit ke-13 melalui gol Phathana Phommathep. Laos unggul lagi. Tim berjulukan The Million Elephant itu seakan tak memberi napas bagi lawan di awal laga.
Beruntung Indonesia sempat kembali menyeimbangkan kedudukan menit ke-18 lewat gol Muhammad Ferarri. Skor 2-2 bertahan hingga turun minum.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong melihat jelas ada yang tak beres dari permainan anak buahnya. Ia memasukkan tiga pemain sekaligus yakni Victor Dethan, Zanadin Fariz, dan Asnawi Mangkualam pada jeda laga.
Permainan sedikit lebih dinamis, tapi Indonesia masih begitu bergantung pada skema bola mati dalam membangun peluang emas. Alih-alih dari permainan terbuka, lemparan jauh dari Pratama Arhan atau sepak pojok jadi andalan.
Petaka justru menimpa Indonesia ketika Marselino Ferdinan diganjar kartu merah karena menerima dua kartu kuning. Ia diusir pada menit ke-69. Situasi ini membuat Laos lebih percaya diri dalam menguasai permainan.
Harapan sempat membuncah lantaran Muhammad Ferarri mencetak gol kedua di menit ke-72. Namun hanya berselang lima menit, Laos melalui Peter Phanthavong mengubur ekspektasi itu. Laga tuntas dengan skor 3-3.
Tak heran hasil imbang ini terasa seperti kekalahan. Padahal di atas kertas, Indonesia jauh unggul dalam penguasaan bola (66 persen). Lalu jumlah peluang (24) dan shot on goal (9) menang banyak dibandingkan lawan. Tapi Laos berhasil tampil klinis dengan nominal kesempatan yang lebih sedikit.
Indonesia bukan hanya kehilangan poin penuh, tapi juga harus menyusun rencana buntut absennya Marselino kontra Vietnam. Ini mesti jadi pelajaran walaupun masih terbuka lebar kesempatan.
Tak bisa dipungkiri, Vietnam adalah saingan terberat Indonesia di Grup B Piala AFF 2024. Terlebih Vietnam kembali mengerahkan kekuatan penuh di pentas Asia Tenggara edisi kali ini.
Generasi emas Vietnam seperti Nguyen Quang Hai, Do Duy Manh, hingga Nguyen Tien Linh masuk ke dalam jajaran skuad. Dari nama-nama yang memperkuat tim, jelas gelar juara ingin direbut oleh pemilik dua gelar Piala AFF itu.
Piala AFF 2024 diawali dengan mantap oleh tim asuhan Kim Sang Sik. Laga pembuka kontra Laos selesai dengan kemenangan 4-1.
Meski menang besar, Vietnam sempat kesulitan di babak pertama karena Laos berhasil menahan imbang 0-0 selama 45 menit. Tapi Nguyen Tien Linh dan kawan-kawan berhasil memecah kebuntuan di paruh kedua.
Ada dua pelajaran penting dari permainan Vietnam kontra Laos. Pertama, The Golden Star berani merombak gaya permainan saat kesulitan mencari celah dari rapatnya pertahanan lawan. Ini dicontohkan melalui gol perdana mereka oleh Nguyen Hai Long yang menyelesaikan umpan lambung dari belakang yang disepak sang bek, Bui Tien Dung.
Berani improvisasi plus akurasi umpan jadi kunci keberhasilan Vietnam dalam menyusun serangan. Padahal di babak pertama, Vietnam acap membangun serangan dari bola-bola pendek. Selain itu Vietnam sering melakukan tusukan dari sisi sayap dengan formasi 3-4-3 yang mirip seperti racikan Shin Tae Yong.
Tapi karena cara membangun serangan terkesan itu-itu saja, Laos mampu membaca gerakan tanpa bola pemain Vietnam. Beruntung Vietnam evaluasi besar-besaran di babak kedua.
Pelajaran kedua adalah tepat dalam menaruh pemain pengganti. Nguyen Van Toan yang mencetak dua gol pada laga itu baru masuk di menit ke-60. Ia berhasil tampil klinis usai menjebol gawang lawan di menit ke-69 dan ke-82.