Video yang dinarasikan pelajar SMK menyerang siswa SMP di Jalan Indraprasta, Tegalrejo, Kota Jogja viral di media sosial. Polisi pun turun tangan untuk menelusuri video tersebut.
Video berisi keributan antara siswa SMK dan SMP di Kota Jogja tersebut diunggah akun Instagram @merapi_uncover.
"[
Breaking News] Info Kriminal: Kejadian sekitar jam 14:30, 6/11/2024 Keterangan warga: siswa smk 2 menyerang siswa smp 11. Polisi sudah mengamankan pelaku dan meminta beberapa warga menjadi saksi kejadian," tulis @merapi_uncover seperti dilihat
Matauang.com, Rabu (6/11/2024).
Warga sekitar yang menjadi saksi mata kejadian, Rusdiyanto, mengatakan awalnya terjadi keributan antara siswa SMK (nama sekolah) Jogja dan SMP (nama sekolah) Jogja di dekat Kalurahan Tegalrejo.
"Ada orang teriak-teriak waktu itu saya di kalurahan, ternyata ada orang berkelahi di dekat perempatan Kalurahan Tegalrejo. Itu anak SMK (menyebut nama sekolah) sama SMP (menyebut nama sekolah). Ini keadaannya anak SMP dipukuli sama SMK," ujar Rusdiyanto saat ditemui Matauang.com di lokasi, Rabu (6/11/2024).
"Setelah saya datangi mereka lari terus saya kejar, mereka makin jauh karena mereka ngebut. Sampai teteg itu sepur lewat, mereka bisa nrobos, saya nggak bisa. Terus saya kehilangan satu, yang satunya belok kanan arah ke Tegalrejo," urainya.
Rusdiyanto melanjutkan, siswa boncengan ke arah Tegalrejo mengalami kecelakaan di perempatan Jalan Indraprasta. Siswa tersebut menabrak ibu-ibu yang menyeberang jalan.
"Setelah itu, mereka kecelakaan di perempatan Tegalrejo ini. Sampai di sini nabrak ibu-ibu nyeberang. Terus jatuh dibawa ke sini (rumah warga) sampai dibawa sama polisi," jelasnya.
Terpisah, Kapolsek Wirobrajan, Ahmad Djanei, mengungkapkan polisi sudah mengamankan sembilan siswa. Saat ini, polisi tengah melakukan penyelidikan.
"Tadi pelimpahan dari Polsek Tegalrejo. Informasi TKP keributan itu di Wirobrajan, tapi kita belum tahu dan sekarang kita masih mintai keterangan saksi-saksi," kata Ahmad saat ditemui Matauang.com di Polsek Wirobrajan, Kota Jogja, Rabu (6/11).
"Awalnya ada sembilan orang, boncengan tiga, kemudian ada tiga yang saling gesekan. Sekarang masih dalam penyelidikan," pungkasnya.