Sebuah video yang dinarasikan sebagai aksi penyerangan sekelompok pelajar terhadap SMP di Salam, Magelang, viral di media sosial (medsos). Polisi turun tangan terkait kasus penyerangan tersebut.
Video tersebut salah satunya diunggah dalam akun instagram @merapi_uncover. Sekelompok pelajar disebut-sebut melintas di sekolah lain dan melakukan provokasi.
"
Kronologi salah satu SMP di Ngluwar Magelang habis acara reuni ngedrop satu SMP di salam dgn rombongan lebih dari 20 motor dan TKP atau di area dusun kangkungan banyak warga dan anak pada nongkrong dan terjadi perlawanan untuk menghentikan rombongan dari SMP ngeluwar tsb," tulis akun seperti yang dilihat
MATAUANG.COM, Senin (7/7/2025).
Akun itu menyebut peristiwa terjadi pada Minggu (6/7). Warga sempat menangkap salah satu pelaku namun diambil paksa oleh pelaku lainnya.
Dalam video tersebut, memperlihatkan anak-anak berlarian sambil berteriak. Ada pula yang lari sambil membawa senjata tajam di gerbang masuk menuju SMP di wilayah Salam.
Terkait dengan video yang viral di medsos, Kasi Humas Polresta Magelang Iptu Lilik Purwaka saat dimintai konfirmasi membenarkan kejadiannya pada, Minggu (6/7) sore hari ini.
"Saat ini yang bersangkutan (terduga pelaku penyerangan) belum bisa dimintai keterangan karena masih sakit," kata Lilik saat dihubungi MATAUANG.COM.
"Masih dalam penyelidikan karena belum bisa ditanyai macam-macam, masih sakit," sambung Lilik.
Hanya saja, terkait informasi bahwa pelaku merupakan siswa SMP, pihaknya mengaku belum mengetahuinya. Lilik menyampaikan kejadian tersebut terjadi di wilayah Salam.
"Benar, kejadiannya di Salam, sesuai lokasi. Tapi, untuk pelakunya siapa, baru diidentifikasi. Baru dalam rangka penyelidikan," ujar Lilik.
Dihubungi terpisah, Kapolsek Salam AKP Darwan mengatakan peristiwa itu terjadi setelah sekelompok orang mengikuti acara reuni rombongan pulang lewat wilayah Kadiluwih yakni jalur menuju SMPN 3 Salam.
"Di sana (depan gerbang SMPN 3 Salam) mancing-mancing dengan geber-geber motor. Warga masyarakat di situ terprovokasi terus melakukan perlawanan," kata Darwan.
Saat disinggung terduga pelaku yang diamankan, kata Darwan, belum ada yang diamankan.
"Sementara dari para pelaku ada 2 yang terluka. Sampai saat ini sakit (terluka) sehingga belum bisa dimintai keterangan. Sudah teridentifikasi pelakunya, nanti biar dikembangkan sama Reskrim," tambahnya.
"Kalau di bawah umur semua (kalau ada penyelesaian) biar diselesaikan secara musyawarah. Kalau nanti tidak selesai, kita serahkan ke PPA (pelayanan perempuan dan anak) Polresta. Itu baru lulusan SMP, anak-anaknya," pungkasnya.