MATAUANG - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Republik Indonesia, Anggito Abimanyu, mengajak pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memperbaiki pengelolaan keuangan negara. Menurut Anggito, AI memiliki potensi besar untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran negara yang semakin kompleks. Di tengah tantangan pengelolaan anggaran yang besar dan beragam, teknologi AI dapat menjadi alat yang efektif untuk mengatasi berbagai masalah administrasi dan birokrasi yang ada.
Pemanfaatan AI dapat mempercepat proses pengolahan data keuangan negara yang sangat besar dan kompleks, memungkinkan analisis yang lebih cepat dan akurat. AI juga dapat mendeteksi potensi penyalahgunaan anggaran, seperti fraud atau kebocoran dana, dengan mengenali pola transaksi yang mencurigakan. Selain itu, AI memungkinkan otomatisasi berbagai proses administratif, seperti pelaporan anggaran dan pengawasan pengeluaran negara, sehingga memperkecil potensi kesalahan manusia dan mempercepat proses pengambilan keputusan.
Dengan menggunakan AI, pemerintah bisa lebih efisien dalam menyusun perencanaan anggaran berbasis data dan proyeksi yang lebih akurat. Hal ini berpotensi mengurangi pemborosan anggaran dan meningkatkan alokasi dana untuk program-program prioritas yang berdampak langsung pada masyarakat.
Namun, pemanfaatan AI juga membutuhkan investasi pada infrastruktur teknologi dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang terampil. Walau tantangan ini ada, langkah Wamenkeu Anggito Abimanyu untuk mendorong penggunaan AI diharapkan akan mempercepat transformasi digital dalam pengelolaan keuangan negara, menciptakan sistem yang lebih transparan, efisien, dan akuntabel bagi kemajuan perekonomian Indonesia.