Matauang.com, Jakarta - Pihak Bank Mandiri mengumumkan bahwa mereka mendapatkan serangan siber hingga 1 juta per hari. Meski demikian, perusahaan telah berinisiatif membentuk tim khusus yang menjadi 'satpam digital' terdiri dari 200 orang sejak tahun 2021 untuk mengatasi hal ini.
Informasi tersebut disampaikan oleh Vice President Digital Retail Banking PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Harry Sofri Putranda.
"Tugas mereka day to day memonitor dan mengantisipasi cyber attack. Ibarat sebuah rumah, kami menyiapkan lapisan keamanan dari satpam, anjing penjaga, pagar, CCTV, alarm, hingga sniper juga ada serangan yang masuk," katanya seperti dilansir dari Antaranews.
Menurut Harry, 15 persen biaya dialokasikan khusus untuk memastikan keamanan siber dari semua sistem di Bank Mandiri.
"Biaya 15 persen kita alokasikan untuk memastikan keamanan siber melalui investasi di bidang TI,” ia menambahkan.
Sebagaimana diketahui, beberapa data besar di berbagai instansi di Indonesia diisukan dibobol hacker. Bahkan, beberapa data penting dijual di situs gelap.
Digitalisasi menjadi salah satu alasan mengapa serangan siber meningkat pesat. Meski demikian, Harry juga tak menampik bahwa proses digitalisasi telah mempermudah nasabah untuk mengakses layanan perbankan dari mana dan kapan saja, misalnya, proses pembukaan rekening.