Matauang.com, Jakarta - Meski berstatus sebagai mata uang terkuat, Dinar Kuwait tidak dianggap sebagai mata uang internasional. Namun, dolar AS dianggap sebagai mata uang internasional. CFR mengungkapkan, dominasi dolar AS dalam perdagangan global disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk nilainya yang stabil dan ekonomi AS yang kuat.
Beberapa mata uang diperdagangkan pada nilai tukar yang lebih rendah daripada dolar AS. Nilainya sangat rendah sehingga satu dolar AS dapat membeli sejumlah besar mata uang tersebut.
Dalam artikel ini, kita akan menemukan mata uang termurah di dunia, seperti yang disorot dalam Forbes . Dari rial Iran hingga rupiah Indonesia, berikut adalah mata uang terlemah di dunia dibandingkan dengan dolar AS.
1. Rial Iran (IRR)
Rial Iran adalah mata uang terlemah di dunia. Satu rial setara dengan 0,000024 dolar, sedangkan US$1 setara dengan sekitar 42.300 rial.
Sanksi ekonomi, yang sebagian besar diberlakukan oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa (UE), telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap devaluasi rial. Selain itu, kerusuhan politik dan inflasi tahunan juga menjadi penyebab melemahnya mata uang tersebut.
2. Dong Vietnam (VND)
Nilai tukar Dong Vietnam yang rendah saat ini dapat dikaitkan dengan sejumlah faktor, termasuk pasar real estat yang menantang, perlambatan ekspor, dan pembatasan investasi asing. US$1 setara dengan sekitar 23.400 dong.
3. Danau Kip (LAK)
Seperti negara tetangganya, Laos mengalami penurunan nilai kip akibat pertumbuhan ekonomi yang lambat, inflasi, dan kewajiban utang luar negeri. 1 kip setara dengan $0,000057, menjadikannya mata uang ketiga paling tidak berharga di dunia.
4. Sierra Leone Leone (SLL)
Leone adalah salah satu mata uang termurah, dengan 1 leone hanya bernilai 0,000057 dolar. Di sisi lain, US$1 bernilai sekitar 17.665 leone.
Nilai yang rendah tersebut merupakan hasil dari berbagai tantangan ekonomi, yaitu inflasi yang tinggi dan kewajiban utang. Selain itu, beberapa pihak meyakini bahwa wabah Ebola dan perang saudara yang terjadi di Sierra Leone berdampak signifikan.
5. Pound Lebanon (LBP)
Lebanon terus berjuang dengan pengangguran yang tinggi, krisis perbankan yang berkelanjutan, dan inflasi yang meroket, yang semuanya berkontribusi terhadap penurunan mata uangnya. 1 pound Lebanon hanya bernilai 0,000067 dolar.
6. Indonesian Rupiah (IDR)
Meskipun menjadi negara terbesar di Asia Tenggara, Indonesia masih jauh dari kata raksasa ekonomi. Bahkan mata uangnya termasuk yang terlemah, dengan 1 rupiah hanya dapat membeli 0,000067 dolar.
Negara ini masih berjuang untuk memperkuat rupiah. Namun, kontraksi ekonomi global merupakan ancaman potensial terhadap mata uang yang sedang jatuh.
7. Som Uzbekistan (UZS)
Meskipun ada reformasi ekonomi pada tahun 2017, upaya-upaya ini belum secara signifikan mengatasi tantangan seperti pengangguran yang tinggi, inflasi, dan kemiskinan kronis.
Perekonomian Uzbekistan semakin terhambat oleh korupsi yang merajalela, yang menyebabkan nilai som semakin rendah. US$1 dapat membeli 11.420 som Uzbekistan.
8. Franc Guinea (GNF)
Franc Guinea adalah salah satu mata uang termurah di dunia. 1 franc hanya 0,000116 terhadap dolar AS.
Beberapa faktor utama yang menyebabkan lemahnya mata uang Guinea adalah ketidakstabilan politik dan inflasi yang tinggi.
9. Dolar Paraguay (USD)
Guarani Paraguay bernilai sekitar 0,000138 terhadap dolar. Inflasi yang tinggi, pencucian uang, dan penyelundupan narkoba berkontribusi terhadap posisi Guarani yang lemah di pasar internasional.
10. Shilling Uganda (UGX)
Situasi saat ini di Uganda, dengan berbagai masalah, termasuk kerusuhan politik, ekonomi yang tidak stabil, dan utang yang besar, tampaknya tidak mampu memperkuat nilai shilling.
1 shilling Uganda bernilai 0,000267 dolar, sementara US$1 setara dengan sekitar 3.700 shilling, menjadikannya salah satu mata uang terlemah di dunia.