Perang dagang antara dua negara besar sering kali menciptakan ketidakpastian di pasar global, dan salah satu dampaknya yang paling terlihat adalah kenaikan harga emas. Emas, yang sudah lama dianggap sebagai aset yang aman (safe haven), cenderung menjadi pilihan utama bagi para investor di tengah ketegangan ekonomi dan politik. Berikut ini adalah lima alasan utama mengapa harga emas cenderung naik saat terjadi perang dagang.
1. Ketidakpastian Ekonomi yang Meningkat
Perang dagang sering kali menyebabkan ketidakpastian besar dalam perekonomian global. Ketika negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan China saling mengenakan tarif perdagangan, ini dapat mengganggu rantai pasokan global dan merusak kestabilan ekonomi. Ketidakpastian yang tinggi ini membuat investor mencari aset yang lebih stabil dan aman, dan emas menjadi pilihan utama. Emas dianggap tidak terpengaruh langsung oleh fluktuasi mata uang atau kebijakan fiskal negara tertentu, yang menjadikannya pelaburan yang menarik di masa ketidakpastian.
2. Inflasi yang Meningkat
Perang dagang dapat memicu inflasi, terutama jika tarif perdagangan yang lebih tinggi mengarah pada peningkatan harga barang-barang impor. Jika inflasi meningkat, daya beli mata uang dapat tergerus, sehingga investor beralih ke emas untuk melindungi nilai kekayaan mereka. Emas, sebagai aset yang langka dan terbatas, cenderung mempertahankan nilainya lebih baik dibandingkan dengan uang kertas yang dapat terdepresiasi akibat inflasi. Oleh karena itu, lonjakan inflasi sering kali mengarah pada kenaikan harga emas.
3. Kebijakan Moneter yang Longgar
Dalam menghadapi dampak negatif dari perang dagang, banyak negara cenderung menurunkan suku bunga atau melonggarkan kebijakan moneter mereka untuk merangsang perekonomian. Kebijakan moneter yang longgar ini sering kali menurunkan imbal hasil dari aset-aset lain seperti obligasi dan deposito, membuat emas semakin menarik sebagai alternatif investasi. Ketika suku bunga rendah atau bahkan negatif, emas tidak perlu memberikan imbal hasil dalam bentuk bunga untuk menarik investor. Sebaliknya, emas justru dianggap sebagai pelindung nilai yang lebih baik di tengah kebijakan moneter yang tidak pasti.
4. Kepanikan Pasar dan Flee to Safety
Selama perang dagang, ketegangan geopolitik yang meningkat dapat menimbulkan kepanikan di pasar keuangan. Investor yang khawatir dengan potensi krisis atau resesi global cenderung mengalihkan aset mereka ke dalam bentuk yang lebih aman, seperti emas. Fenomena ini dikenal sebagai "flight to safety," di mana investor berusaha melindungi diri dari kerugian yang lebih besar dengan berinvestasi pada aset yang sudah terbukti stabil selama masa-masa sulit. Emas telah terbukti menjadi tempat yang aman selama periode ketidakpastian ekonomi dan politik.
Perang dagang tidak hanya berdampak pada sektor perdagangan, tetapi juga menciptakan dampak yang signifikan di pasar keuangan global. Ketidakpastian ekonomi, inflasi yang meningkat, kebijakan moneter yang longgar, kepanikan pasar, dan permintaan global yang tinggi semuanya berkontribusi pada lonjakan harga emas. Sebagai hasilnya, emas terus mempertahankan posisinya sebagai aset yang aman di mata investor yang ingin melindungi kekayaan mereka di tengah ketegangan ekonomi yang semakin meningkat.