Matauang.com, Jakarta - Kontribusi kegiatan usaha syariah terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional diperkirakan mencapai 48 persen. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan telah menjabarkan empat langkah untuk memajukan ekonomi syariah Indonesia sebagai bentuk implementasi undang-undang tersebut.
Menurut Perry, langkah awal yang harus dilakukan adalah penerapan ketertelusuran halal. Aplikasi ini dirancang untuk memperkuat ekosistem jaminan produk halal melalui pengembangan sistem informasi. Manfaatnya, katanya, adalah memudahkan penelusuran bahan baku produk dari hulu hingga ke konsumen.
"Dari pertanian ke meja makan. Mewujudkan visi Indonesia sebagai produsen produk halal terkemuka di dunia," kata Gubernur Bank Indonesia saat membuka agenda Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di Jakarta Convention Center pada Rabu, 30 Oktober 2024.
Perry juga menyinggung peluncuran digitalisasi produk pesantren yang meliputi sistem pembayaran, pemasaran, pelaporan unit usaha, pencatatan keuangan, dan pengembangan administrasi pesantren . Ia meyakini langkah ini dapat memperkuat kemandirian ekonomi pesantren melalui penerapan teknologi digital.
Langkah ketiga adalah dengan memperkenalkan produk Rekening Investasi Terbatas Syariah (SRIA). Perry menjelaskan, hal ini merupakan implementasi amanat UU P2SK. Melalui skema ini, katanya, bank syariah dapat menghimpun dana dari nasabah investasi dan menyalurkannya ke proyek bagi hasil.
Terakhir, Strategi Nasional Pendidikan dan Inklusi Ekonomi dan Keuangan Islam di Indonesia. Langkah ini, kata Perry, ditempuh secara kolaboratif melalui pendekatan model terpadu.
"Empat inisiatif inilah yang insyaallah menjadi ikhtiar kita bersama untuk memajukan ekonomi keuangan Islam kita," kata Perry.
Dalam forum yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa pengembangan ekonomi dan keuangan syariah menjadi salah satu fokus perekonomian nasional. Saat ini, berdasarkan data State Global Islamic Index, Indonesia berada di peringkat ketiga setelah Malaysia dan Uni Emirat Arab. Lebih lanjut, Airlangga menyatakan bahwa kontribusi ekonomi syariah terhadap PDB telah mencapai 48,71 persen.
"Oleh karena itu, visi pengembangan sektor-sektor produktif seperti produk syariah dan halal menjadi sangat penting," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden ke-13 RI Ma'ruf Amin menyampaikan bahwa ekonomi dan keuangan syariah mengalami pertumbuhan pesat dalam lima tahun terakhir, termasuk pangsa pasar keuangan syariah yang kini mencapai 11,04 persen dari total aset keuangan nasional. Di sektor Dana Sosial Syariah, Wapres juga menyoroti potensi dana yang terkumpul cukup besar yakni mencapai Rp2,56 triliun.