Otoritas Jasa Keuangan (
OJK) merilis data golongan umur yang paling banyak terjerat utang pinjaman online (
pinjol) hingga menunggak.
Pinjaman macet alias tingkat wanprestasi 90 hari (TWP90) dibagi ke dalam empat kelompok umur. Ada debitur berusia kurang dari 19 tahun, lalu 19 tahun - 34 tahun, selanjutnya 35 tahun - 54 tahun, serta mereka yang di atas 54 tahun.
Hasilnya, nasabah dengan rentang usia 19 tahun sampai 34 tahun menjadi yang paling banyak terlilit utang pinjol. Ini tergambar dari banyaknya rekening penerima dan outstanding pinjaman sejak Januari 2024-Juli 2024.
Tren kredit macet pinjol memang fluktuatif, namun selalu didominasi kelompok 19 tahun - 34 tahun. Misal, ada 301 ribu rekening penerima pinjaman yang mengalami TWP90 pada awal 2024 dengan total outstanding Rp729,6 miliar.
Lalu pada Februari 2024, total kredit macetnya turun menjadi Rp693,2 miliar. Bulan berikutnya naik lagi menjadi Rp726,6 miliar.
Sedikit membaik ke 272 ribu rekening pada April 2024 dengan kredit macet Rp667,1 miliar, kembali naik ke 286 ribu rekening sejumlah Rp733 miliar di bulan selanjutnya. Kemudian, bergerak datar di level 284 ribu rekening dengan total outstanding Rp685,5 miliar pada Juni 2024 dan 283 ribu rekening pada Juli 2024 sebesar Rp652,7 miliar.
Sementara itu, di urutan kedua ada kelompok umur 35 tahun hingga 54 tahun yang paling banyak mengalami kredit macet pinjol. Jumlah yang paling besar terjadi pada Maret 2024 dengan total outstanding Rp550,3 miliar dari 197 ribu rekening penerima pinjaman.
Disusul oleh kelompok debitur dengan usia lebih dari 54 tahun dengan kisaran kredit macet Rp73,4 miliar-Rp127 miliar. Terakhir, golongan peminjam dengan usia 19 tahun ke bawah yang punya kredit macet di kisaran Rp1,27 miliar sampai Rp2,45 miliar.
OJK menegaskan data ini bukan hanya dari pinjol konvensional. Wasit industri jasa keuangan itu juga memasukkan catatan kredit macet di fintech peer to peer (P2P) lending syariah.
Data kredit macet pinjol terbanyak di 2024 berdasarkan kelompok umur:
1. Usia 19 tahun - 34 tahun
- Januari 2024: 301 ribu rekening, total outstanding Rp729,6 miliar
- Februari 2024: 269 ribu rekening, total outstanding Rp693,2 miliar
- Maret 2024: 281 ribu rekening, total outstanding Rp726,6 miliar
- April 2024: 272 ribu rekening, total outstanding Rp667,1 miliar
- Mei 2024: 286 ribu rekening, total outstanding Rp733 miliar
- Juni 2024: 284 ribu rekening, total outstanding Rp685,5 miliar
- Juli 2024: 283 ribu rekening, total outstanding Rp652,7 miliar
2. Usia 35 tahun - 54 tahun
- Januari 2024: 159 ribu rekening, total outstanding Rp521 miliar
- Februari 2024: 184 ribu rekening, total outstanding Rp532,1 miliar
- Maret 2024: 197 ribu rekening, total outstanding Rp550,3 miliar
- April 2024: 195 ribu rekening, total outstanding Rp541,2 miliar
- Mei 2024: 210 ribu rekening, total outstanding Rp524,6 miliar
- Juni 2024: 206 ribu rekening, total outstanding Rp536,8 miliar
- Juli 2024: 167 ribu rekening, total outstanding Rp494,7 miliar
3. Usia lebih dari 54 tahun
- Januari 2024: 16 ribu rekening, total outstanding Rp77,4 miliar
- Februari 2024: 38 ribu rekening, total outstanding Rp127 miliar
- Maret 2024: 40 ribu rekening, total outstanding Rp92,6 miliar
- April 2024: 40 ribu rekening, total outstanding Rp91,6 miliar
- Mei 2024: 44 ribu rekening, total outstanding Rp112,4 miliar
- Juni 2024: 37 ribu rekening, total outstanding Rp109 miliar
- Juli 2024: 21 ribu rekening, total outstanding Rp73,4 miliar
4. Usia kurang dari 19 tahun
- Januari 2024: 3.260 rekening, total outstanding Rp2,45 miliar
- Februari 2024: 2.310 rekening, total outstanding Rp1,92 miliar
- Maret 2024: 2.634 rekening, total outstanding Rp2,2 miliar
- April 2024: 2.623 rekening, total outstanding Rp1,79 miliar
- Mei 2024: 2.650 rekening, total outstanding Rp2,42 miliar
- Juni 2024: 2.521 rekening, total outstanding Rp1,75 miliar
- Juli 2024: 2.280 rekening, total outstanding Rp1,27 miliar.