Cadangan devisa India bertambah buat 2 pekan berturut- turut, menggapai$630, 6 miliyar per 31 Januari, bagi Gubernur Reserve Bank of India( RBI) Sanjay Malhotra pada hari Jumat. Angka- angka terkini menampilkan peningkatan cadangan devisa sebesar$1, 1 miliyar dari pekan lebih dahulu, menyusul peningkatan$5, 58 miliyar yang dilaporkan lebih dahulu.
Intervensi bank sentral di pasar valuta asing, bertepatan dengan fluktuasi nilai peninggalan asing yang dipunyai, ialah aspek utama yang pengaruhi pergantian cadangan devisa. RBI secara aktif ikut serta dalam mengelola pasar valas buat menghindari volatilitas yang kelewatan dari rupee India.
Sepanjang seminggu menjelang bertepatan pada 31 Januari, rupee terdepresiasi sebesar 0, 9% terhadap dollar AS, menggapai rekor terendah pada dikala itu di 86, 6525 per dollar. Penyusutan ini diakibatkan oleh arus keluar portofolio serta ketidakpastian seputar tarif perdagangan AS. Mata duit negeri tumbuh semacam rupee sudah mengalami tekanan ke dasar di tengah kekhawatiran kalau kebijakan perdagangan serta sanksi yang diprakarsai oleh Presiden AS Donald Trump bisa berakibat negatif pada perdagangan global serta menimbulkan kenaikan inflasi.
Pada hari Jumat, mata duit dalam negeri ini bernilai 87, 4750 terhadap dollar, menandai penyusutan sebesar 1% dalam basis mingguan. Cadangan devisa India pula didukung oleh posisi cadangan devisa negeri ini di Dana Moneter Internasional.