China telah mengeksekusi Li Jianping, mantan kepala Partai Komunis terkait kasus korupsi senilai 3 miliar yuan, yang terbesar di Negeri Tirai Bambu saat ini. Eksekusi mati ini berlangsung menyusul tindakan pemberantasan korupsi pemerintahan Presiden Xi Jinping yang belakangan semakin ketat.
Menurut kantor berita Xinhua, Li Jianping, mantan kepala partai di zona pengembangan ekonomi di Kota Hohhot, Mongolia Dalam, dieksekusi pada Selasa (17/12) setelah pertemuan terakhirnya dengan keluarga.
Pria berusia 64 tahun itu dijatuhi hukuman mati pada September 2022 dalam salah satu kasus korupsi paling besar di China, atas tuduhan penggelapan dana, penerimaan suap, penyalahgunaan dana, dan bekerja sama dengan sindikat kriminal.
Li mengajukan banding atas hukuman tersebut, tetapi ditolak pada Agustus. Hukuman mati itu kemudian disetujui oleh Mahkamah Agung Rakyat di Mongolia Dalam.
Pengadilan menyatakan bahwa kejahatan Li sangat berat karena jumlah uang yang digelapkan dan suap yang diterimanya luar biasa besar, serta sifat pelanggarannya memberikan dampak sosial yang luas dan negatif.
Business Standard bahkan mencatat kasus korupsi Li menjadi yang terbesar sejauh ini di China