Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) dinobatkan sebagai Menko Kabinet Merah Putih dengan kinerja terbaik versi lembaga survei Strategic and Political Insight Network (SPIN).
Sebanyak 24,4 persen responden menilai Zulhas sebagai Menko dengan kinerja paling baik Posisi kedua diduduki oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono sebesar 22,6 persen, dan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar sebesar 21,2 persen.
Direktur Eksekutif SPIN Mawardin Sidik menjelaskan bahwa hasil ini mencerminkan evaluasi publik terhadap satu tahun kinerja kabinet Presiden Prabowo Subianto–Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Terutama terhadap para menteri koordinator yang memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas nasional di bidang pangan, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat.
“Pertama tentu ini sejalan dengan banyaknya tugas dan peran yang didelegasikan kepada Menko Pangan dari Presiden di pemerintahan ini,” kata Mawardin dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Menurutnya, Ketua Umum PAN tersebut juga dinilai masyarakat berhasil menjalankan tugas dari presiden terkait menjaga stabilitas pangan nasional sepanjang tahun pertama pemerintahan Prabowo–Gibran.
“Ia mampu mengoordinasikan kebijakan lintas kementerian dengan baik dan menjaga stabilitas pangan tetap terkendali,” ujarnya.
Ia menekankan, bahwa isu pangan menjadi salah satu perhatian utama publik selama satu tahun terakhir.
Kinerja Zulhas dinilai paling konkret dan dirasakan langsung masyarakat, terutama melalui optimalisasi program presiden terkait kebijakan ketahanan pangan dan ekonomi desa, cadangan pangan yang stabil bahkan tertinggi sepanjang sejarah, hingga percepatan program cetak swah baru untuk memastikan produksi pangan tetap terjaga.
Selain tiga besar Menko tersebut, Mawardin menyebut, posisi berikutnya diisi oleh Yusril Ihza Mahendra (9,9 persen), Airlangga Hartarto (7,2 persen), Pratikno (2,0 persen), dan Djamari Chaniago (1,1 persen), sementara 11,7 persen responden menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
“Satu tahun berjalan, publik mulai bisa menilai arah kebijakan kabinet Prabowo–Gibran. Para Menko menjadi figur penting dalam memastikan sinergi antarsektor berjalan efektif, terutama di bidang pangan dan ekonomi rakyat,” tambah Mawardin.
Capaian Zulkifli Hasan dalam survei ini dinilai memperkuat posisinya sebagai figur sentral dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional. Sekaligus juga menunjukkan keberhasilan koordinasi pemerintahan Prabowo–Gibran selama satu tahun pertama di bidang ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Lebih jauh, Mawardin mengatakan berdasarkan data hasil survei, SPIN membaginya ke dalam kluster besar kinerja Kabinet Merah putih.
Klaster pertama adalah menteri-menteri yang dinilai publik berhasil menjalankan program prioritas secara nyata dan komunikatif. Mereka menunjukkan kinerja solid dengan capaian yang dirasakan langsung oleh masyarakat.
Kementerian dalam kelompok ini rata-rata bergerak di bidang pelayanan langsung kepada publik, yang hasilnya dirasakan langsung masyarakat.
Berikut hasil surveinya:
- Abdul Mu’thi (Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah) 67,5 persen.
- Amran Sulaiman (Menteri Pertanian) 67,3 persen.
- Yandri Susanto (Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal) 66,9 persen.
- Sjafrie Sjamsoeddin (Menteri Pertahanan) 66,5 persen.
-Nasaruddin Umar (Menteri Agama) 66,1 persen.
Klaster selanjutnya, kata Mawardin, berisi menteri-menteri yang dinilai memiliki kinerja cukup baik, namun masih menghadapi tantangan dalam hal percepatan implementasi, efektivitas kebijakan, dan komunikasi publik.
Sebagian besar kementerian dalam klaster ini berada di bidang ekonomi dan tata kelola pemerintahan, yang kinerjanya sangat tergantung pada sinergi lintas lembaga serta konsistensi kebijakan pemerintah pusat.
Berikut hasil surveinya:
- Supratman Andi Agtas (Menteri Hukum) 58,8 persen.
- Muhamad Tito Karnavian (Menteri Dalam Negeri) 58,3 persen.
- Budi Santoso (Menteri Perdagangan) 57,9 persen.
Untuk diketahui, survei ini dilakukan terhadap 1.600 responden di 38 provinsi, pada 1–9 Oktober 2025. Adapun metode survei menggunakan multistage random sampling dan margin of error ±2,45 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei ini juga mengukur evaluasi masyarakat terhadap Kinerja para pembantu Presiden Prabowo Subianto.