Sebagian besar mata duit Asia bergerak dalam kisaran datar sampai rendah pada hari Selasa dengan yen Jepang menggapai tingkat terlemahnya semenjak akhir Juli, sedangkan dolar normal di dekat puncaknya baru- baru ini dengan fokus pada suku bunga serta pemilihan presiden yang hendak tiba.
Mata duit regional hadapi kerugian sepanjang 2 pekan terakhir sebab meningkatnya spekulasi menimpa penyusutan suku bunga yang lebih lelet oleh Federal Reserve mendesak dolar. Sebagian pendapat dari para pembentuk kebijakan pula menampilkan perilaku hati- hati terhadap penyusutan suku bunga di masa depan.
Langkah- langkah stimulus dari Cina tidak banyak menolong tingkatkan sentimen terhadap Asia, sedangkan yuan melemah di pekan ini sehabis Peoples Bank of Cina memangkas suku bunga acuan sedikit lebih banyak dari yang diharapkan.
Yen Jepang melemah, USDJPY mendekati 151
Yen Jepang tercantum salah satu mata duit yang sangat terpukul oleh keraguan baru- baru ini menimpa suku bunga AS, paling utama di tengah meningkatnya ketidakpastian menimpa keahlian Bank of Japan buat menaikkan suku bunga lebih lanjut di tahun ini.
Pendamping yen USDJPY naik 0, 1% pada hari Selasa serta diperdagangkan di dasar 151 yen- level paling tinggi semenjak akhir Juli.
Yen melemah apalagi kala para pejabat Jepang membagikan peringatan lisan menimpa kemampuan intervensi pemerintah.
Pelemahan yen terjalin sebab pergantian kepemimpinan pemerintah Jepang merangsang keraguan apakah BOJ hendak bisa menaikkan suku bunga lebih lanjut. Perdana Menteri baru Shigeru Ishiba secara eksplisit melaporkan kalau ekonomi Jepang tidak bisa menanggulangi peningkatan suku bunga lebih lanjut.
Ishiba mengumumkan pemilihan universal yang hendak diadakan pada bulan Oktober. BOJ pula hendak mengadakan rapat pada akhir bulan.
Saat sebelum itu, informasi Inflasi konsumen Tokyo hendak dirilis akhir pekan ini serta diperkirakan hendak pengaruhi prospek suku bunga.
Mata uang- mata duit Asia yang lebih luas sebagian besar melemah. Pendamping USDCNY yuan Cina naik 0, 1% serta mendekati tingkat paling tinggi 2 bulan, sehabis PBOC memangkas suku bunga acuan tingkatan suku bunga pinjaman pada hari Senin.
Pendamping AUDUSD dolar Australia naik 0, 3% sebab pulih dari penyusutan sepanjang 4 pekan. Pendamping USDKRW won Korea Selatan naik 0, 2%, sedangkan pendamping USDINR rupee India senantiasa terletak di atas 84 rupee, mendekati rekor paling tinggi.
Dolar mendekati tingkat paling tinggi bulan Agustus di tengah ketidakpastian suku bunga serta pemilu
dollar index serta dollar index futures keduanya normal di perdagangan Asia sehabis menggapai tingkat paling tinggi semenjak dini Agustus.
Greenback didukung oleh permintaan safe haven sebab para orang dagang berputar menjauhi resiko dengan dekat 2 pekan tersisa sampai pemilihan presiden 2024. Telaah komentar baru- baru ini menampilkan persaingan ketat antara Donald Trump serta Kamala Harris.
Dolar pula didukung oleh meningkatnya spekulasi kalau the Fed hendak memangkas suku bunga dengan laju yang lebih lelet. Para trader nampak secara luas memposisikan diri buat pemangkasan 25 basis poin di bulan November, lebih kecil daripada pemangkasan 50 bps yang nampak di bulan September, CME Fedwatch menampilkan.