BACA BERITA

Ekonomi AS Terpantau Kuat, MATAUANG Dolar Naik ke Rp15.415

Author: matauang Category: Keuangan
Matauang.com - Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah data pertumbuhan ekonomi AS cukup solid bahkan di atas ekspektasi pasar.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka melemah tipis 0,03% di angka Rp15.415/US$ pada hari ini, Jumat (30/8/2024). Hal ini berbanding terbalik dengan penguatan yang terjadi kemarin (29/8/2024) sebesar 0,06%.

Sementara DXY pada pukul 08:55 WIB naik 0,01% di angka 101,35. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan posisi kemarin yang berada di angka 101,34.

Fluktuasi rupiah hari ini salah satunya dipengaruhi oleh data pertumbuhan ekonomi AS yang di atas ekspektasi pasar.

Menurut Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan dalam estimasi kedua PDB kuartal kedua kemarin malam, perekonomian AS tumbuh 3% year on year/yoy.

Belanja konsumen, yang mencakup lebih dari dua pertiga ekonomi, meningkat pada tingkat 2,9% yang direvisi naik. Sebelumnya dilaporkan tumbuh pada kecepatan 2,3%, dan sebagian didorong oleh upah. Itu mengimbangi penurunan peringkat investasi bisnis, sebagian besar perangkat lunak. Ekspor dan investasi inventaris swasta juga direvisi turun.

Jumlah orang yang menerima tunjangan setelah minggu pertama bantuan, yang merupakan proksi untuk perekrutan, meningkat 13.000 menjadi 1,868 juta yang disesuaikan secara musiman selama minggu yang berakhir pada 17 Agustus, menurut laporan klaim.

Klaim berkelanjutan tersebut mendekati level yang terakhir terlihat pada akhir tahun 2021, yang mengindikasikan periode pengangguran yang lebih panjang.

Data klaim berkelanjutan mencakup periode saat pemerintah mensurvei rumah tangga untuk menentukan tingkat pengangguran pada bulan Agustus. Klaim berkelanjutan naik sedikit antara periode survei bulan Juli dan Agustus.

Para ekonom memperkirakan tingkat pengangguran bulan ini akan tetap mendekati level tertinggi dalam tiga tahun terakhir yaitu 4,3% atau turun menjadi 4,2%. Tingkat pengangguran telah meningkat selama empat bulan berturut-turut, yang sebagian mencerminkan lonjakan pasokan tenaga kerja akibat imigrasi.