Jakarta - Aletra, sebagai pemain baru di industri kendaraan listrik Tanah Air mengklaim sebagai merek asli Indonesia. Padahal, seperti diketahui, jenama asal Cina ini, merupakan hasil kerja sama dengan Livan Auto, yang merupakan bagian dari Geely Auto Group, yang juga berasal dari Tiongkok.
CEO Aletra, Andre Jodjana menjelaskan, klaim sebagai merek mobil asli Indonesia, karena campur tangan saat melakukan riset dan pengembangan (R&D).
"Brand-nya Indonesia, Aletra ini (hanya untuk Indonesia, bukan digunakan di negara lain). Karena kita ikut terlibat dalam R&D-nya, dari setir kiri ke kanan, beberapa fitur ganti, dan mereka setuju," jelas Andre, saat ditemui di GJAW 2024, ICE, BSD, Tangerang, belum lama ini.
Padahal, jika berbicara pengembangan sebuah produk otomotif, banyak pabrikan lain atau negara lain, yang juga melibatkan sumber daya manusia (SDM) lokal.
Hal tersebut tentu dibutuhkan, untuk bagaimana melihat kebutuhan dari konsumen di mana model kendaraan tersebut akan dipasarkan.
Andre juga mengakui, jika mobil ataupun komponen Aletra yang dijual di Indonesia ini, masih didatangkan dari China.
Namun, nantinya akan dilakukan perakitan lokal di pabrik Handal Indonesia Motor untuk model Aletra yang dijual di Tanah Air.
"Kita harus akui itu (komponen dari China). Tapi, kita akan rakit di Indonesia untuk mengetahui ilmunya. TKDN-nya, lagi proses, harusnya 50 persen," tegasnya.
Produksi Dimulai Maret 2025
Sementara itu, Andre juga mengatakan, ke depannya, Aletra di Indonesia juga akan melakukan riset tersendiri terkait modelnya, dan pihak Livan Auto diyakini akan membantu proses pengembangan tersebut.
"Nanti dia punya teknisi kan akan ke sini (Indonesia) 20 orang. Sementara, untuk tukar ilmu," tambahnya.
Sebagai informasi, perakitan Aletra di Indonesia ini sendiri, akan dilakukan pada Maret 2025. Sedangkan untuk pengiriman unitnya ke konsumen, akan dilakukan pada April 2025.
"Untuk target (produksi) sama Handal dalam satu tahun ribuan unit dulu lah. Bertahap," tukas Andre.