Jakarta,
matauang.com -- Harga emas masih berpeluang menguat hingga 10 persen pada akhir 2024. Bahkan, beberapa riset menunjukkan bahwa logam mulia itu akan kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah (all time high/ ATH) pada akhir 2024 hingga awal 2025.
Perencana keuangan Aliyah Natasya yakin harga emas akan naik pada akhir 2024, meski tidak setinggi reli pada semester I-2024 yang mencapai sekitar Rp1,5 juta. Hal itu lantaran masih tingginya utang-utang negara akibat pemulihan ekonomi pasca covid.
Di samping itu, dia mengklaim sejumlah negara seperti Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan terus melakukan dedolarisasi. Ia menjelaskan negara-negara tersebut ingin mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS yang disebabkan oleh tingginya utang dan juga quantitative easing.
"Jadi saya melihat, ini banyak yang bilang di beberapa report and research, this is a new beginning. Jadi saya masih berpikir kalau potensi kenaikannya mungkin ada di 5 persen atau 10 persen sampai akhir tahun nanti," ujar Aliyah di acara Media Gathering Cerdas Berinvestasi Emas oleh BCA Syariah di Al Jazeerah Signature Restaurant, Jakarta Pusat, Senin (7/10).
Ia juga merujuk laporan riset dari India yang meyakini bahwa harga emas dunia akan kembali naik mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah pada kuartal VI-2024 hingga kuartal I-2025 mendatang, terutama pada musim liburan.
"Kalau reli atau enggak, karena bank-bank sentral di negara-negara lain sudah mulai mengakumulasi, kita juga akan melihat potensi dari negara-negara mana lagi yang akan nyusul melakukan pembelian emas secara jumlah yang sangat besar," imbuhnya.
Dalam kesempatan sama, Direktur BCA Syariah Pranata mengungkap pembiayaan emas iB tumbuh 210,8 persen mencapai Rp127,3 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp41 miliar.
Menurutnya, pencapaian tersebut turut mencerminkan meningkatnya minat masyarakat untuk berinvestasi melalui pembiayaan emas di anak perusahaan PT Bank Central Asia (BCA) Tbk itu.
"Saya melihat memang terutama di (kalangan) milenial emas itu menjadi salah satu instrumen investasi yang cukup primadona, sehingga demand-nya di masyarakat itu juga sangat baik, naik cukup signifikan," ujar Pranata.
Di samping itu, ia juga mengklaim proses untuk menggunakan produk pembiayaan emas iB di BCA Syariah juga sangat mudah bagi nasabah. Pranata mengatakan pihaknya juga terus melakukan proses perbaikan secara internal agar memastikan tren pembiayaan emas tetap tumbuh.
"Lalu yang enggak kalah pentingnya adalah pricing. Kalau dibandingkan dengan yang lain kita ini lebih murah. Jadi ini juga hal-hal, kemudahan, lalu juga pricing, fitur produknya, itu lebih baik. Jadi itu mengakibatkan pertumbuhan di murabahah BCA Syariah," jelasnya.
Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam kembali mencetak rekor tertinggi baru dalam sejarah ke level Rp1.463.000 per gram pada Rabu (25/9). Harga itu melonjak Rp20 ribu dari perdagangan sebelumnya. Senada, harga pembelian kembali (buyback) naik Rp20 ribu menjadi Rp1.303.000.
Sementara, harga emas Antam pada hari ini, Senin (7/10) di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung tercatat mencapai Rp1.478.000 per gram atau turun Rp4.000. Sementara harga buyback hari ini berada di posisi Rp1.317.000 per gram atau turun Rp2.000 dibandingkan Minggu (6/10).