BACA BERITA

Kebanyakan Mata Duit Asia Menghijau, Rupiah Dibuka di Tingkat Rp15. 921 per Dolar AS

Author: matauang Category: Keuangan

Kebanyakan Mata Duit Asia Menghijau, Rupiah Dibuka di Tingkat Rp15. 921 per Dolar AS

Mata duit rupiah dibuka menguat ke posisi Rp15. 921 per dolar Amerika Serikat( AS) pada perdagangan hari ini, Kamis( 5/ 12/ 2024). Bersumber pada informasi Bloomberg, rupiah dibuka pada perdagangan dengan naik 0, 10% ataupun 16 poin ke posisi Rp15. 921 per dolar AS. Pada dikala yang sama, indeks dolar nampak melemah 0, 10% ke posisi 106, 242. Beberapa mata duit kawasan Asia yang lain bergerak variatif terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0, 14%, dolar Singapore menguat sebesar 0, 04%, dolar Hong Kong menguat 0, 01%, ringgit Malaysia menguat 0, 42%, peso Filipina menguat 0, 12%, dolar Taiwan menguat sebesar 0, 22%, serta baht Thailand menguat 0, 06%. Ada pula mata duit yang melemah di antara lain, yuan Cina melemah 0, 13%, won Korea melemah 0, 14%, serta rupee India melemah 0, 05% per dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan mata duit rupiah bergerak fluktuatif pada hari ini. Ia memandang rupiah berpotensi ditutup melemah di rentang Rp15. 920- Rp16. 000 per dolar Amerika Serikat( AS).

Pada perdagangan lebih dahulu, nilai ubah rupiah terhadap dolar AS menguat tipis 0, 05% bergerak dari tingkat Rp15. 946 per dolar AS pada Selasa( 3/ 12/ 2024) jadi Rp15. 937 per dolar AS pada Rabu( 4/ 12/ 2024). Bersumber pada catatan BNI Sekuritas, Pimpinan Federal Reserve Chairman Jerome Powell berkomentar kalau keadaan ekonomi AS dikala ini lebih kokoh dibanding ekspektasi the Fed pada September kemudian. Powell memandang lebih sedikit downside risk di pasar tenaga kerja, laju perkembangan yang lebih kokoh dari ditaksir, serta laju inflasi yang masih sedikit besar. Memikirkan perihal tersebut, Powell memperhitungkan The Fed mempunyai ruang buat lebih berjaga- jaga dalam menggapai neutral rate.

Di sisi lain, penanda global menampilkan sentimen yang lebih positif, tergambar dari penyusutan yield US Treasury( UST). Yield curve UST 5- tahun turun sebesar 4 basis poin jadi 4, 07%, serta yield curve UST 10- tahun turun sebesar 4 basis poin jadi 4, 19%. Sedangkan itu, Credit Default Swap( CDS) 5- tahun Indonesia bertahan di tingkat 73bp. Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas berkata kalau dengan memikirkan keadaan pasar yang didiskusikan di atas, BNI Sekuritas memandang terdapatnya kemampuan kenaikan volatilitas harga serta yield instrumen pesan berharga negeri( SBN) berdenominasi rupiah. Bersumber pada valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan kalau obligasi berikut hendak menarik untuk para investor yakni FR0086, FR0090, FR0059, FR0101, FR0087, FR0073, FR0058, serta FR0068.