Jakarta - Beragam peristiwa politik terjadi di Indonesia, Selasa (6/5), mulai dari Presiden RI Prabowo Subianto duduk satu meja dengan Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno hingga Hasan Nasbi lanjut pimpin Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO).
Berikut ini lima berita politik menarik pilihan ANTARA.
1. Prabowo dan Try Sutrisno satu meja di halal bi halal purnawirawan
Presiden RI Prabowo Subianto duduk satu meja dengan Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno, dan Sultan Hamengkubuwana X saat agenda Halal Bi Halal dengan Purnawirawan TNI AD dan Keluarga Besar TNI-Polri di Balai Kartini Jakarta, Selasa.
Presiden tiba sekitar pukul 16:27 WIB didampingi Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan sejumlah anggota Kabinet Merah Putih.
2. Mengaku telah bertemu Prabowo, Hasan Nasbi diminta lanjut pimpin PCO
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengaku telah bertemu dengan Presiden RI Prabowo Subianto dan diminta untuk melanjutkan perannya memimpin lembaga tersebut.
"Saya ada bertemu dengan Presiden, kemudian saya ada bertemu dengan Pak Mensesneg, bertemu juga dengan Bapak Seskab, dan pada momen itu saya diperintahkan untuk meneruskan tugas memimpin kantor PCO. Jadi, kira-kira begitu keadaannya," kata Hasan Nasbi kepada wartawan di Jakarta, Selasa.
3. Prabowo terima surat kepercayaan delapan duta besar negara sahabat
Presiden RI Prabowo Subianto menerima surat kepercayaan dari delapan duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) negara-negara sahabat, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa.
Berdasarkan pantauan ANTARA, prosesi acara penyerahan surat kepercayaan dimulai sekitar pukul 13.35 WIB, dengan kehadiran satu persatu para duta besar di Istana Merdeka, lalu diperdengarkan lagu kebangsaan dari masing-masing negara.
4. Dudung imbau purnawirawan pakai wadah resmi untuk sampaikan aspirasi
Penasihat Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman mengimbau purnawirawan TNI menggunakan wadah resmi seperti Pepabri, PPAD, PPAL, dan PPAU untuk menyampaikan aspirasi mereka jika ingin mengatasnamakan purnawirawan.
Dudung menilai jika purnawirawan memilih untuk membuat forum tersendiri sebaiknya tidak mengatasnamakan sikap mereka mewakili purnawirawan TNI.