Aset kripto belakangan banyak digemari generasi muda sebagai instrumen investasi lantaran kerap dianggap menjanjikan keuntungan besar.
Dengan berinvestasi pada kripto, investor berharap bisa mengembangkan kekayaan dalam waktu singkat.
Namun, sebelum Anda ikut terjun ke dunia investasi kripto ini, Anda harus memahami konsep investasi kripto agar bisa meminimalkan risiko dan mendapatkan hasil yang maksimal.
Perencana keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andi Nugroho menyarankan sebelum memulai berinvestasi di kripto, pertama, pastikan Anda memang memiliki profil risiko yang agresif dan memahami potensi risiko yang dapat terjadi.
Menyiapkan Pensiun Pegawai Swasta Agar Tua Tak Merana
Menurutnya, hal ini sangat penting mengingat kripto adalah investasi yang berisiko sangat tinggi, sehingga bila tak kuat mental maka bisa berujung stres sendiri.
Kedua, berinvestasi menggunakan uang dingin.
matauang"Yang artinya uang yang memang tidak sedang dibutuhkan dalam waktu dekat untuk kebutuhan sehari-hari," ujar dia kepada
Ketiga, ia mengingatkan untuk tak berinvestasi kripto karena FOMO alias fear of missing out. Anda perlu mempelajari terlebih dahulu pergerakan pasar kripto dan lakukan riset sendiri.
Andi mengatakan berinvestasi kripto memang masih menguntungkan. Hal ini dikarenakan orang-orang dari seluruh dunia yang berminat untuk berinvestasi di pasar kripto masih sangat banyak, sehingga peluang untuk mendapatkan keuntungan masih tinggi.
"Selain itu juga dengan makin banyak bermunculannya mata uang kripto yang baru, membuat pasar kripto semakin ramai," imbuhnya lebih lanjut.
Ia pun menjelaskan jenis investasi kripto yang masih dilirik adalah koin-koin yang masih aktif diperjualbelikan dan yang harganya masih terjangkau oleh Anda. Andi mengatakan beberapa koin yang mengalami koreksi harga cukup dalam juga bisa menjadi pilihan apabila memiliki record harga sebelumnya yang bisa jauh lebih tinggi.
Andi pun merinci sejumlah strategi agar investasi kripto menguntungkan. Pertama, pilih koin yang harganya sesuai dengan budget. yang dimiliki. Kedua, belilah koin yang sedang mengalami koreksi harga, apabila koreksinya cukup dalam sementara memiliki rekor harga yang lebih tinggi sebelumnya.
Ketiga, bisa memilih koin-koin yang baru diluncurkan karena biasanya harganya masih cenderung murah. Keempat, jangan hanya berinvestasi di satu koin yang sama, tapi paling tidak di tiga-lima jenis kripto yang berbeda. Hal ini untuk mendiversifikasi risiko.
"Kelima, tetap gunakan prinsip manajemen keuangan. Dalam artian jangan menginvestasikan seluruh uang kita sekaligus ke pasar kripto. Namun, beli lah sedikit demi sedikit pada koin yang berbeda-beda. Ketika pertama kali beli, alokasikan sekitar 30 persen dari keseluruhan uang kita dulu dan tunggu serta perhatikan pergerakannya," jelas Andi.
Sementara itu, pengamat kripto sekaligus Co-founder CryptoWatch dan Pengelola Channel Duit Pintar Christopher Tahir mengingatkan bagi Anda yang ingin memulai berinvestasi kripto untuk memahami potensi risiko dari aset kripto ketimbang hanya memikirkan akan potensi reward.
Coba lakukan risk profile assessment dulu sebelum menentukan aset mana yang akan diinvestasikan. Menurutnya, tentunya ini akan berlaku untuk yang sudah surplus atau dengan kata lain sudah memiliki dana darurat dan asuransi sebelum berinvestasi.
"Soal potensi keuntungan, semua aset investasi berpotensi menguntungkan. Namun, fokuskan pada potensi risiko dulu. Kelola risiko dengan baik ketimbang memikirkan potensi keuntungannya," ucap dia.
Untuk pemula, Christopher menyarankan untuk hanya berfokus pada aset yang sudah well-established seperti bitcoin dan ether.
Menurutnya, strategi investasi yang dapat dilakukan adalah dengan beradaptasi dengan kondisi (strategi adaptif). Ketika harga sudah naik dan cukup tinggi seperti sekarang, mungkin bisa mencoba dengan dollar cost averaging (DCA) yaitu investasi dengan mencicil jumlah yang sama setiap bulan.
"Namun, pastikan juga menyediakan dana cadangan ketika terjadi penurunan harga yang signifikan," tuturnya.