BACA BERITA

Meteorit Berumur 4, 6 Miliyar Tahun Ungkap Asal- usul Air di Bumi

Author: matauang Category: Ilmu pengetahuan

Batuan luar angkasa yang jatuh di depan rumah suatu rumah keluarga di Inggris pada Februari 2021 kemudian, sudah menolong membongkar teka- teki dari masa air Bumi berasal. Meteorit kuno berumur 4, 6 miliyar tahun ini, nyatanya memiliki air yang sangat mirip dengan komposisi kimiawi air yang ditemui di Bumi. Perihal tersebut membagikan uraian yang bisa jadi, tentang gimana planet kita mendapatkan air yang jadi pendukung kehidupan Bumi.

Mengutip Live Science, Pekan( 27/ 11/ 2022) kala planet- palnet berbatu di Tata Surya muda awal kali bergabung, mereka sangat dekat dengan Matahari buat membentuk lautan. Ini membuat Bumi muda tidak jauh beda dengan Mars dikala ini, tandus serta tidak ramah. Periset berpikir, keadaan itu setelah itu berganti sehabis Bumi mendingin serta itu terjalin kala rentetan asteroid es dari luar Tata Surya bawa air beku ke Bumi serta mencair setelahnya. Serta saat ini, analisis batu meteorit yang ditemui di Winchcombe, Inggris, sudah menunjang teori ini.

Luke Daly, rekan penulis riset dari University of Glasgow berkata, analisis pada meteorit Winchcombe ini membagikan pengetahuan tentang gimana Bumi dapat mempunyai air, sumber dari begitu banyak kehidupan.

" Para periset hendak terus mengerjakan spesimen ini sepanjang bertahun- tahun yang hendak tiba, membuka lebih banyak rahasia tentang asal- usul tata surya kita," ucapnya.

Buat menganalisis mineral serta elemen di dalam batu, periset memoles, memanaskan, serta berikan paparan dengan sinar- X serta laser. Hasilnya periset mengatakan, kalau meteorit berasal dari asteroid yang mengorbit di dekat Jupiter serta 11 persen massa meteorit itu merupakan air.

Hidrogen dalam air asteroid terdiri dalam 2 wujud, hidrogen wajar serta isotop hidrogen yang diketahui selaku deuterium, yang membentuk" air berat". Para ilmuwan menciptakan, kalau rasio hidrogen terhadap deuterium sesuai dengan rasio yang ditemui dalam air di Bumi, yang secara kokoh menyiratkan kalau air meteorit serta air planet kita mempunyai titik asal yang sama.

Sedangkan asam amino, penyusun protein serta kehidupan berikutnya, pula ditemui di dalam batu. Buat memperluas riset ini, para ilmuwan pula bisa menganalisis batuan luar angkasa lain di dekat tata surya, semacam asteroid Ryugu, yang pula ditemui memiliki bahan penyusun kehidupan.

Lebih lanjut, suatu survei komprehensif terhadap batuan antariksa tata surya bisa berikan para ilmuwan pengetahuan yang lebih baik, tentang batuan mana yang menolong menyemai Bumi purba serta dari mana asalnya.

Riset diterbitkan di harian Science Advances.