MATAUANG.COM - Polisi mengungkap motif di balik aksi pembegalan yang dilakukan oleh Maria Livia (23) warga Ende, NTT terhadap driver taksi online, Pujiono (47) di Surabaya. Salah satunya adalah untuk mengumpulkan modal berangkat ke luar negeri, yakni Australia.
"Motif sementara pelaku ingin menguasai mobilnya. Dia butuh uang untuk pergi ke luar negeri, ke Australia untuk liburan sekaligus bekerja di sana," ujar Kapolsek Gunung Anyar Iptu Sumianto Harsya, Selasa (1/10/2024).
Kepada polisi, pelaku mengaku bahwa mobil Daihatsu Sigra Putih bernopol L 1867 CAS yang sempat dikuasainya itu akan dijual melalui platform online.
"Mobil itu rencananya dijual dengan harga Rp 50 juta," kata Harsya.
Namun aksinya berhasil digagalkan polisi. Saat ini wanita lulusan salah satu perguruan tinggi di Surabaya itu telah mendekam di Mapolsek Gunung Anyar dengan berbaju tahanan.
Ia dijerat dengan pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang ancaman hukumannya maksimal 9 tahun penjara.
Diberitakan sebelumnya kronologi pembegalan itu bermula ketika pelaku yang tinggal di salah satu apartemen kawasan Surabaya Timur memesan taksi online denga HP orang lain.
"Awalnya (pelaku) berangkat dari apartemennya, kemudian dia pesan taksi online ke Mulyosari di sebuah toko print. Dari situ kemudian dia pesan taksi online lainnya melalui HP orang lain, dia sengaja tidak pakai HP-nya sendiri, menuju ke daerah Gunung Anyar," ujar Harsya kepada awak media, Selasa (1/10/2024).
Kemudian datanglah korban yang membawa mobil Daihatsu Sigra Putih nopol L 1867 CAS. Korban kemudian membawa pelaku ke alamat yang dituju. Namun sesampainya di kawasan Perumahan Royal Park Residence Gunung Anyar, pelaku tiba-tiba menjerat leher korban dengan tali tasnya.
"Karena korban ini melawan, akhirnya dia (pelaku) mengeluarkan pisau yang sengaja dia bawa dari rumah, di dalam tasnya diambil pisau ditusuk ke leher korban," kata Harsya.
Karena kesakitan, korban pun memberontak dan keluar dari mobilnya. Dari sana pelaku berhasil menguasai mobil milik korban. Namun pelaku tersesat sebab tidak mengetahui jalan.
"Dari situ dia panik karena diteriaki korban, menabraklah dia ke mobil warga sekitar sampai roda depannya tidak bisa digerakkan, otomatis terhenti," tutur Harsya.
Pelaku kemudian diamankan oleh security di komplek perumahan tersebut dan melaporkan peristiwa itu ke pihak kepolisian.
"Dari sisir TKP (polisi) menemukan korban tergeletak pinggir jalan dengan ada pisau masih menempel di lehernya. Korban lantas dilarikan ke RSUD dr. Soetomo Surabaya untuk menjalani perawatan intensif," ungkap Harsya