Departemen Perindustrian berharap para pabrikan otomotif di dalam negara, tercantum Daihatsu Indonesia, dapat lekas menggunakan paket stimulus yang sudah didatangkan buat mengakselerasi adopsi kendaraan ramah area nasional.
Paket stimulus diartikan meliputi insentif Pajak Pertambahan Nilai( PPN) sebesar 10 persen buat mobil listrik berbasis baterai yang dibuat lokal dengan TKDN 40 persen, pembebasan tarif impor CBU, dan diskon Pajak Penjualan atas Benda Elegan( PPnBM) 3 persen untuk mobil hybrid.
Demikian di informasikan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam seremoni pabrik baru PT Astra Daihatsu Motor( ADM) Karawang Assembly Plant 2 di Industri Surya Cipta, Karawang Timur, Jawa Barat, Kamis( 27/ 2/ 2025).
" Demi melindungi energi beli warga, melindungi investasi, spesialnya melindungi pergerakan industri di dalam negara, lebih spesial lagi menunjang transisi hijau, pemerintah meluncurkan paket stimulus di dini 2025 dengan menaikkan ataupun memperpanjang beberapa insentif yang sudah diberlakukan tahun lebih dahulu," kata ia.
Menanggapi permintaan tersebut, Direktur Marketing& Komunikasi Korporat ADM, Sri Agung Handayani, mengantarkan kalau pabrik barunya itu sudah siap buat memproduksi kendaraan listrik berbasis baterai, tercantum hybrid( hybrid electric vehicle). Sehingga, tinggal menunggu waktu buat perseroan meluncurkan produk elektrifikasi ke pasar.
" Rasanya sahabat telah ketahui lah ya kalau elektrifikasi jadi bagian terutama buat carbon neutral. Jadi selaku komitmen kita di manufaktur, kita juga pula telah mempersiapkan kesiapan buat memproduksi kendaraan hybrid serta listrik buat ke depannya," ucapnya.
" Kita tunggu lah ya, tahun ini," kata Agung.
Lebih jauh, dia mengantarkan kalau dikala ini Daihatsu sudah memahami pasar mobil dengan harga di dasar Rp 300 juta dengan produk Daihatsu Ayla serta Sigra di segmen LCGC, low SUV semacam Daihatsu Rocky, serta Daihatsu Xenia di segmen low MPV.
“ Cuma terdapat 4 persen saja elektrifikasi di sana, baik hybrid ataupun BEV. Jadi buat menolong motorisasi, ICE market pula wajib senantiasa dicermati,” jelasnya.
Dengan suasana serta keadaan pasar Indonesia di 2025, Agung memproyeksi kalau utilisasi kapasitas penciptaan di pabrik baru Daihatsu di Karawang hendak menggapai dekat 68- 70 persen dari keahlian optimal buat pasar dalam negeri serta ekspor.
Melalui jawaban ini, terpicu spekulasi kalau hendak muncul Xenia hybrid yang notabene kerabat kandung dari Veloz hybrid yang memanglah pula telah direncanakan meluncur tahun ini.