Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengingatkan risiko higher for longer atau tingkat suku bunga global bertahan pada level tinggi dalam jangka waktu lama diperkirakan terus berlangsung.
Ia menuturkan kondisi global masih tidak baik-baik dengan geopolitik masih meradang, perang Ukraina dan Gaza yang belum selesai dan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.
"Kondisi itu dikhawatirkan membuat bunga akan higher for longer, jadi akan panjang," ujar Airlangga dalam acara Kumparan Economic Insight: Navigating Uncertainty, Steering Growth, di Jakarta, Rabu, 19 Februari 2025.
Ia menuturkan akibat ketidakpastian global, membuat kinerja pasar saham domestik lesu selama dua bulan terakhir. Ini karena imvestor asing cenderung melepas asetnya di pasar keuangan domestik
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks harga saham gabungan (IHSG) selama periode 3-7 Februari 2025 mengalami penurunan 5,16 persen dari pekan sebelumnya. Hal tersebut akibat aliran keluar modal asing yang terus meningkat selama tahun ini.
Sepanjang 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebanyak Rp7,52 triliun. Angka ini melonjak dibandingkan pada pekan terakhir di Januari yang mencatatkan nilai jual bersih oleh investor asing sebesar Rp3,61 triliun.
"Makanya, kalau kita lihat di awal Januari-Februari ini capital market kita masih negatif," ungkap Politikus Partai Golkar itu.