Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo membantah
BBM bersubsidi jenis
pertalite dihapus atau tak dijual lagi, tetapi alokasi pembeliannya diatur berdasarkan jenis kendaraan.
Sanggahan itu untuk menanggapi informasi viral di media sosial yang menyebut BBM bersubsidi jenis pertalite tidak lagi dijual di seluruh SPBU Pertamina.
"Pertalite (dihapus)? Nggak ada, nggak ada (penghentian)," ujar Tiko, sapaan akrabnya, dikutip Detikfinance, Sabtu (31/8).
Ia menjelaskan saat ini pemerintah tengah menggenjot pengguna aplikasi MyPertamina. Lewat MyPertamina, nantinya konsumen pengguna pertalite dan solar bakal mendapatkan alokasi subsidi sesuai dengan jenis kendaraannya.
"Itu sebenarnya nggak ada penghentian karena kita sedang mendorong registrasi MyPertamina. Jadi supaya kita dorong sekarang adalah proses registrasi supaya masyarakat pengguna BBM pertalite, solar itu menggunakan MyPertamina sehingga nanti bisa mendapatkan alokasi subsidi yang sesuai dengan jenis kendaraannya," terang Tiko.
Sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga menyatakan bahwa tidak ada rencana menghentikan pendistribusian pertalite pada Minggu, 1 September. Proses penyaluran pertalite masih akan dilakukan sesuai penugasan.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari menegaskan, Pertamina tetap mendukung upaya pemerintah agar subsidi tepat sasaran melalui pendataan pengguna BBM Subsidi melalui pendaftaran QR Code melalui www.subsiditepat.mypertamina.id.
"Masyarakat tidak perlu termakan berita hoax. Pertalite akan terus kami salurkan sesuai kuota yang ditetapkan pemerintah," kata Heppy.
Dalam prosesnya, wilayah pendaftaran QR Code Pertalite akan dilakukan secara bertahap, dengan dikhususkan terhadap kendaraan roda empat.
Saat ini, pendaftaran QR Code Pertalite difokuskan di wilayah Jawa, Madura, Bali (JAMALI) dan sebagian wilayah non-Jamali yaitu Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu dan Kabupaten Timika.
"Diharapkan tahap 1 bisa tercapai 100 persen pada akhir September 2024. Sisanya akan dilakukan tahap kedua rencana paling cepat bulan Oktober-November 2024," ujar Heppy.
Adapun jumlah pendaftar yang terverifikasi dan telah mendapat QR Code saat ini mencapai 3,9 juta. Pengguna kendaraan dapat mendaftarkan diri dengan mempersiapkan foto KTP, foto diri, foto STNK tampak depan dan belakang, foto kendaraan tampak keseluruhan, foto kendaraan tampak depan nomor polisi, dan foto KIR bagi kendaraan pengguna KIR.
Heppy mengingatkan agar seluruh dokumen bisa terbaca dengan jelas dan dikirim dalam format foto (jpg), juga memastikan foto yang digunakan beresolusi tinggi untuk memudahkan proses verifikasi.
"Bagi masyarakat pengguna Pertalite yang belum melakukan pendaftaran, diharapkan segera melakukannya untuk memastikan akses subsidi BBM yang tepat sasaran," kata Heppy.