https://matauang.com/ JAKARTA - Potensi naturalisasi Dean Zandbergen menghadirkan harapan baru untuk memperkuat lini serang Tim Nasional Indonesia. Penyerang berusia 23 tahun yang bermain untuk VVV Venlo itu mengonfirmasi telah dihubungi oleh PSSI dan menyatakan keinginannya untuk segera berseragam Merah Putih. Lalu, bagaimana perkiraan formasi Timnas Indonesia jika Zandbergen benar-benar bergabung?
Dean Zandbergen bukan sekadar pemain berdarah Indonesia. Ia adalah seorang penyerang tengah yang produktif, dengan catatan tiga gol dan empat assist dari 30 pertandingan bersama VVV Venlo di kompetisi kasta kedua Liga Belanda, Keuken Kampioen Divisie musim ini. Ketajamannya berpotensi menjadi solusi bagi lini depan Garuda yang masih mencari konsistensi, meskipun telah memiliki Ole Romeny. Dengan formasi 3-4-3 yang saat ini menjadi andalan pelatih Patrick Kluivert, Zandbergen sangat mungkin mengisi starting eleven. Kombinasi antara Zandbergen, Romeny, dan Ragnar Oratmangoen di lini depan berpotensi menciptakan serangan yang lebih mematikan dan dinamis.
Perkiraan Formasi Timnas Indonesia (Jika Dean Zandbergen Dinaturalisasi):
Formasi: 3-4-3
- Kiper: Emil Audero
- Belakang: Jay Idzes, Rizky Ridho, Justin Hubner
- Tengah: Kevin Diks, Thom Haye, Ivar Jenner, Calvin Verdonk
- Depan: Ragnar Oratmangoen, Dean Zandbergen, Ole Romeny
- Pelatih: Patrick Kluivert
Dalam skema ini, Zandbergen diprediksi akan mengisi posisi penyerang tengah, menggantikan Romeny yang berpotensi digeser ke sayap kiri. Ketiga pemain ini menawarkan mobilitas, teknik, dan naluri mencetak gol yang kuat. Selain itu, kedatangan Zandbergen akan menambah kedalaman skuad, memungkinkan pelatih untuk melakukan rotasi atau mengubah taktik menjadi 3-5-2 jika diperlukan.
Koneksi Emosional Zandbergen dengan Indonesia
Zandbergen memiliki ikatan darah dengan Indonesia dari neneknya yang berasal dari Depok, Jawa Barat. Ia bahkan mengaku masih memiliki keluarga besar di sana. Dalam wawancara dengan YouTuber Yussa Nugraha, Zandbergen mengungkapkan kedekatannya dengan budaya Indonesia dan merasa seperti "di rumah" saat mengunjungi Tanah Air. "Saya pernah ke Indonesia saat berusia 16-17 tahun. Rasanya tidak seperti liburan, karena saya merasa seperti berada di rumah. Saya sangat konek dengan orang-orang di sana," ujarnya.
Zandbergen juga membenarkan adanya komunikasi dengan PSSI, termasuk dengan staf seperti Hamdan Hamedan dan Fardy Bachdim. Kini, ia menantikan langkah selanjutnya dalam proses naturalisasinya. "Saya berharap mereka akan memberikan lampu hijau dan bilang untuk saya datang. Saya akan sangat senang," tutur Dean dengan antusias.
Harapan Baru di Lini Depan Garuda
Kehadiran Dean Zandbergen jelas membuka peluang besar bagi Timnas Indonesia untuk memiliki opsi penyerang yang lebih tajam. Meskipun belum ada kepastian mengenai kapan proses naturalisasi akan selesai, potensi kolaborasinya dengan pemain diaspora lainnya seperti Romeny, Oratmangoen, hingga Reijnders menjadi hal yang dinanti-nantikan oleh publik sepak bola Indonesia. Jika prosesnya berjalan lancar, bukan tidak mungkin Zandbergen akan segera melakukan debut di ajang internasional besar dan menjadi andalan baru di lini depan Garuda.