Mata duit rupiah ditutup menguat pada perdagangan akhir minggu, Jumat( 23/ 1/ 2025) di tengah pelemahan indeks dolar AS. Rupiah ditutup pada tingkat Rp16. 171 per dolar AS. Mengutip informasi Bloomberg, rupiah ditutup menguat 112 poin ataupun 0, 69% ke Rp16. 171, 5 per dolar AS.
Sedangkan itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0, 31% ke 107, 70. Bersama dengan rupiah, beberapa mata duit di Asia semacam yen Jepang menguat 0, 52%, dolar Hong Kong naik 0, 03%, dolar Singapore menguat 0, 54%, won Korea Selatan menguat 0, 49%, serta yuan Cina menguat 0, 53%.
Kemudian peso Filipina menguat 0, 62%, rupee India naik 0, 25%, ringgit Malaysia menguat 1, 13%, serta baht Thailand menguat 0, 86% sore ini.
Mengutip Reuters, pendapat Presiden AS Donald Trump yang berencana menggunakan tarif impor terhadap Meksiko serta Kanada mulai 1 Februari, serta pelaksanaan tarif impor dari Eropa membuat dolar melemah minggu ini. Reuters mencatat indeks dolar sudah melemah 1, 5% sepanjang minggu ini, yang ialah performa terburuk dalam 2 bulan terakhir.
Investor pula senantiasa fokus pada Trump serta kebijakan- kebijakannya, dengan pendapat terbarunya yang menampilkan pendekatan lebih lunak terhadap tarif Cina. Perihal ini merangsang reli pada mata duit non- dolar serta saham- saham Cina.
Dalam wawancara dengan Fox News, Trump berkata obrolan terbarunya dengan Presiden Xi Jinping berlangsung bersahabat serta ia merasa bisa menggapai konvensi perdagangan dengan Cina.
“ Tetapi kami mempunyai satu kekuatan besar terhadap Cina, ialah tarif, serta mereka tidak menginginkannya, serta aku lebih memilah buat tidak memakainya, namun itu merupakan kekuatan besar terhadap Cina,” katanya.