BACA BERITA

Rupiah Ditutup Menguat ke Tingkat Rp16. 197, Indeks Dolar AS Keok

Author: matauang Category: Keuangan

Rupiah Ditutup Menguat ke Tingkat Rp16. 197, Indeks Dolar AS Keok

Nilai ubah rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat pada perdagangan akhir minggu ini, Jumat( 3/ 1/ 2025) dengan memegang tingkat Rp16. 197 per dolar AS. Rupiah ditutup menguat di dikala dolar AS bergerak melemah sore ini. Bersumber pada informasi Bloomberg, nilai ubah rupiah ditutup menguat 1 poin ataupun 0, 01% sehingga parkir di posisi Rp16. 197 per dolar AS. Indeks dolar AS terpantau melemah 0, 27% ataupun 0, 29 poin ke tingkat 109, 10. Sedangkan itu, mata duit lain di kawasan Asia terpantau ditutup bermacam- macam di hadapan dolar AS. Mata duit yen Jepang ditutup menguat 0, 13%, won Korea Selatan menguat 0, 24%, dolar Hong Kong melemah 0, 01%, dolar Taiwan melemah 0, 21%, serta dolar Singapore melemah 0, 02% sore ini. Kemudian yuan Cina melemah 0, 14%, peso Filipina turun 0, 51% sore ini, ringgit Malaysia melemah 0, 45%, serta baht Thailand melemah 0, 14% terhadap dolar AS.

Mengutip Reuters, mata duit dolar diucap tengah terletak dalam kinerja mingguan terbaiknya, didukung oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed yang lebih sedikit di tahun ini. Penguatan dolar tersebut pula didukung oleh pemikiran bila ekonomi AS hendak mengungguli peers- nya secara global. Reuters mencatat Greenback mengawali tahun 2025 dengan kokoh, menggapai tingkat paling tinggi dalam lebih dari 2 tahun di angka 109, 54.

Peningkatan tajam dolar ini didukung oleh perilaku Fed yang lebih hawkish terhadap ketahanan ekonomi AS. " Kayaknya kekuatan dolar hendak bertahan buat dikala ini di dini tahun 2025, mengingat narasi keunggulan AS masih berlaku, ditambah dengan imbal hasil AS yang senantiasa besar," kata Chief Investment Strategist Saxo, Charu Chanana. Perihal tersebut ditambah dengan ketidakpastian dari kebijakan pemerintahan Trump yang hendak tiba, yang membuat aspek keamanan dolar pula jadi energi tarik. Menjelang pelantikan Presiden terpilih AS Donald Trump pada 20 Januari, pasar menyikapi kembalinya Trump ke sofa kepresidenan dengan hati- hati sebab ketidakpastian menimpa rencana tarif impor yang besar, pemotongan pajak, serta pembatasan imigrasi.