BACA BERITA

Sekelompok Scammer China Tertangkap Di Malaysia

Author: matauang Category: Judi online
Sebuah kelompok geng scammer yang dikendalikan oleh orang Cina pindah dari Filipina ke Malaysia, membeli delapan apartemen sebagai pusat scammer, dan menangkap 12 tersangka Cina!

Kelompok penipuan asal Tiongkok memindahkan markasnya dari Filipina ke Kuala Lumpur, ibu kota Malaysia, dan menghabiskan RM16 juta ( 59 miliar rupiah ) untuk membeli delapan apartemen mewah sebagai pusat panggilan, khususnya menipu warga Tiongkok dengan menggunakan metode bermain permainan untuk memenangkan hadiah. dengan penangkapan dua warga negara Malaysia dan 12 warga negara Tiongkok, termasuk pemimpin Tiongkok.

Kepolisian Malaysia dalam jumpa pers pada tanggal 21 lalu mengemukakan, pimpinan dari kelompok penipu tersebut adalah seorang pria dan wanita berkebangsaan Tionghoa yang sebelumnya mendirikan kamp di Filipina dan meraup banyak uang lewat penipuan. Mereka pindah ke Malaysia dan membeli delapan apartemen mewah di Persiaran Stonor di jantung kota Kuala Lumpur untuk digunakan sebagai pusat panggilan. Menurut situs web agen real estat Malaysia Propertyguru, beberapa proyek di area tersebut dihargai antara RM1 juta dan RM3 juta.

Mereka menargetkan orang Tiongkok untuk penipuan, dan mempromosikannya melalui platform obrolan dan grup Tiongkok, memikat orang Tiongkok untuk mengunduh aplikasi dan bergabung dengan platform permainan bernama “WeGame” untuk memenangkan hadiah besar dengan membayar untuk bermain permainan, seperti telepon seluler gratis, komputer, dan tas bermerek. Penipu akan menyamar sebagai staf layanan pelanggan dan menggunakan perangkat lunak kendali jarak jauh untuk memberikan dukungan teknis kepada para pemain. Pemain harus membayar untuk dapat terus bermain, tetapi setelah membayar, mereka tidak dapat lagi menghubungi staf layanan pelanggan.

Setelah menerima informasi intelijen, polisi Malaysia menyerbu pusat panggilan tersebut dan menangkap 14 pria dan wanita, termasuk dua pria Malaysia dan 12 pria dan wanita Tionghoa termasuk ketua, yang berusia antara 28 dan 52 tahun. Para tersangka berperan sebagai manajer bisnis, manajer keuangan, perwakilan layanan pelanggan, dan pengemudi dalam kelompok penipuan tersebut.

Polisi juga menyita harta benda senilai RM7 juta selama operasi tersebut, termasuk RM4,89 juta dalam bentuk uang kertas dan mata uang berbagai negara, dua SUV Toyota, enam laptop, dan 27 telepon seluler.

Polisi mengungkap bahwa komplotan penipu asing ini masuk ke Malaysia dengan visa turis pada Oktober tahun lalu.