Jakarta, 6 Desember 2024 – Bank Standard Chartered (StanChart) baru-baru ini merilis prediksi tentang arah pergerakan mata uang global, khususnya dolar Amerika Serikat (USD), yang diperkirakan akan mengalami penguatan setelah periode pelemahan di awal tahun 2025. Menurut analisis yang disampaikan oleh tim riset StanChart, meskipun dolar diperkirakan akan mengalami tekanan di beberapa bulan pertama tahun depan, faktor-faktor tertentu diprediksi akan memicu penguatan mata uang ini pada paruh kedua 2025.
1. Pelemahan Dolar di Awal Tahun 2025
Pada awal tahun 2025, dolar AS diprediksi akan menghadapi pelemahan yang disebabkan oleh beberapa faktor eksternal dan internal. Salah satunya adalah kebijakan moneter yang kemungkinan akan tetap dovish (berfokus pada stimulus) dari Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed). Langkah ini diambil untuk mendukung pertumbuhan ekonomi pasca-pandemi dan mengatasi ketidakpastian global.
Selain itu, perdagangan internasional yang dipengaruhi oleh kebijakan proteksionisme dan ketegangan geopolitik di beberapa wilayah diprediksi dapat membuat sentimen pasar lebih hati-hati, yang pada akhirnya memberikan dampak negatif terhadap permintaan dolar di awal tahun.
2. Faktor yang Akan Mendorong Penguatan Dolar
Namun, meskipun dolar diperkirakan akan melemah di awal tahun, StanChart menyebutkan beberapa faktor yang akan mendorong penguatan dolar pada paruh kedua tahun 2025.
- Kebijakan The Fed yang Cenderung Hawkish: Setelah periode pelonggaran kebijakan moneter untuk mendukung pemulihan ekonomi, kemungkinan The Fed akan mulai mengetatkan kebijakan moneter pada akhir 2025. Langkah ini berpotensi meningkatkan imbal hasil obligasi AS yang menarik investor dan memperkuat permintaan terhadap dolar.
- Pemulihan Ekonomi Global yang Berlanjut: StanChart juga memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi global akan tetap berlanjut di tahun 2025, dengan negara-negara utama seperti Tiongkok dan India yang akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dunia. Ini akan mengarah pada peningkatan permintaan barang dan jasa dari AS, yang pada gilirannya akan meningkatkan permintaan terhadap dolar.
- Stabilitas Pasar Keuangan AS: Stabilitas sektor keuangan AS yang tetap menjadi pusat dari pasar modal dunia juga akan memainkan peran penting dalam menopang nilai dolar. Pasar saham AS yang terus berkembang akan menarik lebih banyak investor internasional, memperkuat permintaan untuk aset yang denominasi dalam dolar.
3. Proyeksi Nilai Tukar Dolar terhadap Mata Uang Lain
Mengenai nilai tukar dolar terhadap mata uang lainnya, StanChart memprediksi bahwa dolar akan menguat terhadap euro, yen Jepang, dan mata uang utama lainnya pada paruh kedua tahun 2025. Hal ini terutama dipengaruhi oleh kebijakan moneter yang lebih ketat dari The Fed serta prospek ekonomi AS yang lebih stabil.
Sebaliknya, beberapa mata uang negara berkembang diperkirakan akan lebih rentan terhadap fluktuasi dolar, terutama yang bergantung pada ekspor dan sektor energi. Negara-negara yang menghadapi tantangan di sektor perdagangan dan investasi akan cenderung mengalami pelemahan mata uang lokal terhadap dolar.
4. Peluang Investasi di Tengah Perubahan Nilai Tukar
Penguatan dolar AS di paruh kedua 2025 diperkirakan akan menciptakan peluang investasi bagi para investor global. Dengan adanya perbedaan suku bunga antara AS dan negara-negara lainnya, beberapa investor akan mencari aset-aset yang terkait dengan dolar, seperti saham dan obligasi AS.