Jakarta,
matauang.com Indonesia -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan memulai uji coba gerbong khusus wanita di LRT Jabodebek mulai 16 Desember 2024.
Uji coba gerbong khusus wanita di LRT Jabodebek ini berlangsung pada jam sibuk, yakni pagi pukul 06.00 WIB hingga 09.00 WIB, serta sore pukul 16.00 WIB hingga 20.00 WIB di hari kerja, tanpa penerapan pada akhir pekan dan hari libur nasional.
Langkah ini bertujuan meningkatkan kenyamanan dan keamanan pengguna transportasi publik, khususnya wanita.
"Keamanan dan kenyamanan pengguna selalu menjadi prioritas utama bagi KAI. Kereta khusus wanita merupakan langkah konkret kami untuk menciptakan lingkungan transportasi yang lebih aman serta mengurangi potensi pelecehan seksual di ruang publik," ujar Mahendro Trang Bawono, Manager Public Relations LRT Jabodebek, Senin (9/12).
Selama uji coba, gerbong khusus wanita ditempatkan di bagian paling belakang dari setiap rangkaian kereta. Kebijakan ini berlaku di seluruh rute LRT Jabodebek, termasuk relasi Dukuh Atas BNI-Harjamukti (PP) dan Dukuh Atas BNI-Jatimulya (PP).
Setiap stasiun akan dilengkapi tanda visual di peron dan pengumuman berkala untuk memastikan penumpang memahami keberadaan gerbong khusus wanita tersebut.
Mahendro menambahkan uji coba ini merupakan wujud komitmen KAI untuk meningkatkan kualitas layanan transportasi publik.
"Kami percaya bahwa kebijakan ini akan berdampak positif, terutama bagi pengguna wanita, serta semakin memperkuat peran LRT Jabodebek sebagai moda transportasi yang aman dan peduli akan keselamatan penggunanya," tambahnya.
Langkah ini dilatarbelakangi data dari SIMFONI KemenPPA yang mencatat 24.914 kasus kekerasan pada Januari-November 2024. Sebanyak 21.593 kasus melibatkan korban wanita, dengan 10,4 persen terjadi di fasilitas umum.
Sebelumnya, KAI telah menerapkan kebijakan serupa saat peresmian LRT Jabodebek pada 28 Agustus 2023. Namun, kebijakan ini sempat dihentikan karena tingginya antusiasme masyarakat terhadap teknologi kereta tanpa pengemudi.
Kini, kebijakan tersebut kembali diterapkan dengan harapan menciptakan transportasi yang lebih inklusif dan aman.
"Kami berharap kebijakan ini dapat memberikan rasa aman yang lebih kepada wanita, dan mendukung mereka untuk menggunakan LRT Jabodebek dengan lebih nyaman dan percaya diri," tutup Mahendro.