Matauang.com - PT Jetour Motor Indonesia bersiap meramaikan pasar kendaraan listrik Tanah Air dengan rencana peluncuran dua mobil listrik terbaru, yaitu
Jetour X50e dan
Jetour X20e. Kedua model ini telah diperkenalkan secara global melalui ajang otomotif bergengsi, masing-masing di IIMS 2025 untuk X50e dan Auto Shanghai 2025 untuk X20e. Rencana peluncuran ini menjadi bagian dari strategi Jetour untuk memperkuat posisi mereka di segmen kendaraan elektrifikasi, sekaligus menjadikan Indonesia sebagai basis penting produksi dan pengembangan.
Dalam pernyataan resminya, Jacky Yang, President Director PT Jetour Motor Indonesia, mengonfirmasi bahwa X50e dan X20e memang direncanakan meluncur di tahun 2025. “X50e dan X20e seharusnya meluncur tahun ini. Tapi kapannya belum bisa kami beri tahu,” ujar Jacky kepada awak media.
Kedua mobil tersebut diposisikan untuk menjawab kebutuhan konsumen terhadap kendaraan listrik yang tidak hanya ramah lingkungan, tapi juga terjangkau dan sesuai dengan karakteristik berkendara di Indonesia. Jetour Indonesia juga menekankan bahwa peluncuran kedua model ini tidak sekadar impor, melainkan akan diproduksi secara lokal.
Hal ini ditegaskan oleh Moch Ranggy Rahadiansyah, Marketing Director Jetour Indonesia. Ia menyebutkan bahwa Jetour tetap menggunakan skema kerja sama lokal seperti yang telah diterapkan pada dua model sebelumnya, yakni Jetour X70 Plus dan Jetour Dashing. “Sama skemanya seperti dua model yang sudah ada. Kami kerja sama dengan Handal untuk local production,” jelas Ranggy.
Kerja sama ini menunjukkan komitmen Jetour untuk mendukung program pemerintah dalam hal industrialisasi kendaraan listrik dan peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Produksi lokal juga diharapkan bisa menekan harga jual sehingga kendaraan listrik Jetour dapat bersaing secara kompetitif di pasar.
Sambil menunggu tanggal pasti peluncuran, Jetour Indonesia juga tengah mempersiapkan berbagai fasilitas yang dibutuhkan untuk mendukung perakitan dan distribusi
mobil listrik. Termasuk di dalamnya adalah pelatihan sumber daya manusia, sistem logistik, hingga kesiapan layanan purna jual.
Menariknya, Indonesia kini memiliki peran strategis dalam roadmap global Jetour. “Indonesia jadi market untuk road test model Jetour yang setir kanan. Seperti nanti T2 dan X20e, itu road test setir kanannya di Indonesia,” ungkap Ranggy. Ini berarti Indonesia tidak hanya menjadi pasar penjualan, tetapi juga lokasi pengujian dan pengembangan model setir kanan yang akan dipasarkan di negara-negara dengan regulasi serupa.
Dengan momentum elektrifikasi kendaraan yang terus berkembang di Indonesia, kehadiran Jetour X50e dan X20e diprediksi mampu menarik minat konsumen lokal. Jika proses produksi dan peluncuran berjalan sesuai rencana, Jetour tidak hanya akan memperkuat portofolio kendaraan listrik di Indonesia, tetapi juga turut mendorong pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik secara keseluruhan.
Melalui strategi produksi lokal, dukungan fasilitas perakitan, dan positioning Indonesia sebagai pasar utama, Jetour tampaknya serius menjadikan Indonesia sebagai pusat ekspansi kendaraan listrik mereka di kawasan Asia Tenggara.