MATAUANG.COM - Pada Rabu (15/1/2025), Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Pertemuan keduanya menarik perhatian publik, tidak hanya karena isi pembicaraan, tetapi juga karena perhatian warganet yang tertuju pada batik yang dikenakan oleh Presiden Jokowi. Batik tersebut ternyata adalah hasil karya dari Galeri Bendoro Batik Solo dengan motif yang dikenal sebagai
Naga Dersonolo.
Menurut Aris Suharsono Yosodhiningrat, pemilik Bendoro Batik Solo, motif batik yang dikenakan Jokowi itu adalah batik tulis yang dibuat secara manual oleh perajin. Naga Dersonolo sendiri, kata Aris, merupakan simbol dari keberanian dan penjagaan.
Makna Motif Naga Dersonolo
Aris menjelaskan bahwa Naga Dersonolo digambarkan sebagai naga yang hidup di angkasa luas, memiliki sayap untuk terbang. Sayap tersebut melambangkan penjagaan dan keberanian. Selain itu, sayap naga juga memiliki makna sebagai penghalau hal-hal buruk.
Kemeja batik yang dikenakan Jokowi didominasi oleh warna navy dengan sentuhan oranye dan krem. Pada bagian depan kemeja terdapat dua motif naga di sisi kanan dan kiri. Motif naga sendiri, menurut Aris, biasanya hanya dipakai oleh raja dan permaisuri di keraton, sebagai simbol legitimasi kekuasaan yang mutlak atas negara Mataram dan wilayah-wilayah yang dikuasainya.
Batik Naga Dersonolo: Batik Gaya Solo Modern
Aris menjelaskan lebih lanjut bahwa motif Naga Dersonolo ini termasuk dalam kategori batik gaya Solo buatan baru, bukan gaya klasik. Meskipun motif naga ini sudah ada sejak lama, bahkan sebelum Jokowi menjadi Presiden, ia menegaskan bahwa tidak ada muatan politik di dalamnya.
“Motif ini sebenarnya sudah lama saya buat, jauh sebelum Pak Jokowi menjabat Presiden RI. Jadi sama sekali tidak ada muatan politik di dalamnya,” tegas Aris.
Sebagai informasi tambahan, kemeja batik bermotif Naga Dersonolo yang dikenakan Jokowi saat pertemuan dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X ini dihargai sekitar Rp 5.750.000.