BACA BERITA

Kapan dan Untuk Apa Sebaiknya Kita Berutang?

Author: matauang Category: Keuangan
Utang sering kali menjadi pilihan yang diambil oleh banyak orang, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia, terutama saat mereka menghadapi situasi yang mendesak. Namun, tidak jarang, banyak yang akhirnya terjebak dalam lingkaran utang yang terus membengkak, dengan istilah "gali lubang tutup lubang" menjadi kenyataan yang sulit dihindari.

Penting untuk berhati-hati dalam memutuskan kapan dan untuk apa uang pinjaman digunakan. Keputusan ini akan sangat mempengaruhi kondisi keuangan seseorang dalam jangka panjang.

Kapan Sebaiknya Berutang?

Luna Mantyasih Makarti, seorang Perencana Keuangan di Finansialku, menyarankan agar berutang hanya dilakukan ketika tidak ada sumber dana lain yang dapat digunakan. Ia menjelaskan bahwa utang sebaiknya digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak bisa ditunda, seperti biaya kesehatan, pendidikan, atau kebutuhan pokok yang mendesak dan sangat berpengaruh pada kualitas hidup seseorang.

"Berutang sebaiknya dilakukan ketika ada kebutuhan mendesak yang tidak bisa ditunda, seperti biaya kesehatan, pendidikan, atau kebutuhan pokok yang sangat penting," kata Luna.

Luna menekankan pentingnya untuk tidak berutang untuk hal-hal yang bukan kebutuhan mendesak atau hal yang bisa ditunda. Ia juga memberikan saran agar besaran utang yang diambil tidak melebihi 30% dari pendapatan bulanan agar cicilan tidak memberatkan keuangan sehari-hari.

"Hal ini penting agar keuangan tetap stabil dan masih ada ruang untuk kebutuhan sehari-hari serta tabungan," sambung Luna.

Penggunaan Utang yang Bijak

Jika terpaksa berutang, Luna mengingatkan agar utang digunakan untuk hal-hal yang dapat memberikan nilai tambah atau manfaat jangka panjang, seperti modal usaha atau membeli rumah yang berpotensi menjadi aset di masa depan.

Namun, Luna sangat tidak menyarankan untuk berutang untuk membeli barang konsumtif seperti kendaraan atau gadget, kecuali jika barang tersebut benar-benar dibutuhkan untuk mendukung pekerjaan atau produktivitas.

"Utang untuk hal-hal konsumtif tidak dianjurkan karena tidak akan menghasilkan aset atau keuntungan jangka panjang," tutupnya.

Faktor Penting Sebelum Berutang

Rista Zwestika, seorang Perencana Keuangan di PINA, mengungkapkan lima faktor yang harus diperhatikan sebelum memutuskan untuk berutang:

1. Kemampuan Membayar Utang

Pastikan Anda memiliki kemampuan untuk membayar cicilan utang setiap bulan. Rista menekankan pentingnya melakukan perhitungan yang cermat tentang berapa banyak penghasilan yang dapat dialokasikan untuk membayar utang.

2. Cek Besaran Bunga Pinjaman

Sebelum memutuskan untuk berutang, bandingkan suku bunga yang ditawarkan oleh berbagai lembaga keuangan. Pilih pinjaman dengan suku bunga terendah untuk menghindari beban bunga yang terlalu besar.

3. Tentukan Jangka Waktu

Pilihlah jangka waktu pelunasan yang sesuai dengan kemampuan finansial Anda. Rista mengingatkan bahwa jangka waktu yang terlalu panjang akan membuat Anda membayar lebih banyak bunga, sementara jangka waktu yang terlalu pendek bisa membebani keuangan Anda.

4. Pastikan Skor Kredit Anda Baik

Skor kredit yang baik akan memudahkan Anda untuk mendapatkan pinjaman dengan bunga yang lebih rendah. Pastikan untuk menjaga skor kredit agar proses pengajuan pinjaman lebih lancar.

5. Rencanakan Anggaran Keuangan

Setelah mendapatkan pinjaman, rencanakan anggaran dengan detail. Pastikan Anda menyisihkan dana untuk membayar cicilan utang tanpa mengganggu kebutuhan hidup sehari-hari.

"Berutang bisa menjadi alat yang bermanfaat jika digunakan dengan bijak. Namun, perlu diingat bahwa utang juga membawa risiko," kata Rista.

Hindari Utang Konsumtif

Rista juga mengingatkan agar menghindari utang konsumtif, yaitu utang yang digunakan untuk membeli barang atau jasa yang tidak menghasilkan keuntungan, seperti kendaraan, gadget, atau biaya liburan.

"Meminjam uang untuk membeli barang-barang ini umumnya termasuk dalam kategori utang konsumtif, kecuali jika kendaraan tersebut digunakan untuk bekerja dan menghasilkan pendapatan," jelasnya.

"Ingat, utang yang tidak dikelola dengan baik dapat menjadi beban yang berat. Bijaklah dalam mengambil keputusan finansial," tandas Rista.