BACA BERITA

Viral Video Asusila Pelajar SMP di Martapura

Author: matauang Category: Tren
MATAUANG.COM - Viral kasus video asusila yang diduga melibatkan pelajar SMP di Martapura tersebar di media sosial.

Ada pelajar yang berpakaian sasirangan dan pramuka. Kedua video diperankan oleh anak yang sama.

Kasus itu sudah diurus oleh pihak keluarga dan sudah diselesaikan permasalahannya.

Kedua pelajar, sebut saja Kumbang dan Bunga (nama samaran) sudah pindah sekolah.

Hal itu dilakukan agar anak di bawah umur yang memerankan video dewasa itu tidak terserang mental dan kejiwaan.

Pembinaan intensif pun dilakukan pihak orangtuanya.

"Pertama kejadian itu di luar sekolah. Kedua, terkait soal video asusila itu kami sudah selesaikan secara kekeluargaan. Orangtua sendiri yang meminta pindah, agar tidak dibully teman sebayanya," kata sumber dari salah satu sekolah di wilayah Kabupaten Banjar, Rabu (9/10/2024).

Menurutnya, kejadian itu sudah lama dan sudah diselesaikan pihak sekolah.

Karena itu, diapun heran apa maksud penyebar video tersebut. "Kami malah kasihan kepada anaknya tentang masa depan keduanya," kata dia.

Pihaknya pun mendorong orangtua juga ikut berperan aktif dalam mengawasi anaknya agar hal yang negatif bisa terhindari. Sebab, mengandalkan guru di sekolah saja tidak cukup waktunya. Karena guru tidak tahu apa yang dilakukan siswa di luar sekolah.

Kepala Disdikbud Banjar, Liana Penny mengatakan, sejatinya masalah ini sudah diselesaikan bersama orangtua siswa bulan lalu.

Ia pun, menyayangkan ada pihak yang menyebarkan kembali. Sebab, jika diangkat kembali, kasihan orang tua dan keluarganya.

"Kami mengharap semua pihak menjaga kesehatan mental yang bersangkutan dan keluarganya, " urainya.

Kejadian tersebut, tidak dilakukan di sekolah. Pihak sekolah sudah memanggil orangtuanya dan diselesaikan dengan kekeluargaan. Orangtua mengambil langkah memindahkan anak tersebut.

"Tujuannya, supaya sang anak tidak malu dengan teman-temannya. Agar tidak dibully dan agar menghindari trauma jangan sampai anak tidak mau sekolah lagi," urainya.

Pihak Disdik dan sekolah, lanjutnya, dalam kaitan upaya ini, juga sering sosialisasi dengan narsum dari Polres juga dari dinas perlindungan anak, baik materi cyber crime maupun kenakalan remaja.

"Karena anak-anak ini tanggung jawab kita semua. Pemerintah (sekolah), orangtua dan masyarakat. Karena waktu anak-anak ini lebih banyak di masyarakat dan di rumah daripada di sekolah," lanjutnya.