Menjalankan
bisnis jadi salah satu cara yang banyak dilakukan untuk mendapat penghasilan. Sayang, banyak yang belum berani memulai usaha sendiri karena alasan
modal terbatas.
Tak dipungkiri, perkara modal jadi faktor penting untuk memulai bisnis. Modal usaha dapat berasal dari aset investasi ataupun tabungan bertahun-tahun.
Akan tetapi, saat modal yang terkumpul kurang, maka Anda bisa mengajukan pinjaman khusus sebagai modal usaha.
Lantas apa saja yang perlu diperhatikan jika ingin memanfaatkan pinjaman untuk modal usaha?
Perencana keuangan OneShildt Financial Planning Budi Rahardjo menekankan pentingnya memahami bahwa pinjaman adalah kewajiban. Artinya, siapapun yang melakukan pinjaman, makan akan wajib mengembalikan, bahkan biasanya ditambah dengan kewajiban bunga.
Untuk itu, kata dia, sangat penting untuk memastikan debitur memiliki kapasitas untuk membayar cicilan agar tidak gagal bayar, yang pada akhirnya akan merugikan diri sendiri.
Agar tidak gagal bayar, maka harus dipastikan usaha tersebut sudah memiliki arus kas yang jelas. Menurut Budi, hal itu biasanya jarang dimiliki oleh orang bisnis-bisnis yang baru berdiri.
Kecuali, usaha itu memang sudah memiliki pesanan atau pelanggan pasti, dengan skema pembayaran yang tidak memberatkan kas usaha. Misalnya, pembayaran dilakukan setelah produk diterima atau dalam jangka waktu tertentu setelah invoice diterima pelanggan.
"Di sini maka usaha membutuhkan talangan dana sementara waktu sampai dengan pembayaran dari pelanggan diterima secara penuh.
Budi menegaskan pemilik usaha tetap perlu memiliki dana pribadi untuk mengantisipasi kewajiban cicilan pembayaran sampai dana dapat diterima. Artinya, modal usaha dengan mengandalkan 100 persen dana pinjaman adalah sangat tidak disarankan karena terlalu berisiko.
Nah, dengan adanya kepastian arus kas usaha dikombinasi dengan modal pribadi maka risiko gagal bayar dapat diminimalisir.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam berutang untuk modal bisnis:
1. Pinjaman online (pinjol)
Menurut Budi, hal yang perlu diperhatikan untuk mendapat modal usaha dari pinjol adalah legalitas dari perusahaan pinjol, tingkat bunga, denda, dan juga termin pembayaran. Jangan sampai termin pembayaran tidak dapat dipenuhi oleh pemilik usaha.
"Karena umumnya termin pembayaran dengan pinjol adalah jangka pendek dalam hitungan hari. Jadi harus dapat memastikan bahwa kewajiban dapat ditunaikan," tuturnya.
Senada, Perencana Keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andi Nugroho menjelaskan yang perlu diperhatikan dari pinjol adalah besarnya bunga pinjaman dan tenor pinjaman.
"Pinjam modal usaha ke pinjol sebaiknya menjadi alternatif terakhir mempertimbangkan bunga yang relatif besar dan tenor yang singkat," kata Andi.
2. Bank
Untuk modal usaha dari bank, Budi mengatakan umumnya memberi persyaratan lebih ketat dan membutuhkan agunan. Namun, kelebihannya adalah tingkat bunganya yang cukup ringan. Pemilik usaha pun biasanya harus memiliki bisnis sudah berjalan cukup lama, serta memiliki pembukuan yang jelas untuk mendapatkan pinjaman.
"Kegagalan pembayaran dapat berdampak pada kehilangan agunan pinjaman," ucap Budi.
Selain itu, karena akan meminta aset yang dijaminkan, Andi mengingatkan untuk memperhatikan apakah jumlah pinjaman yang diberikan sebanding dengan nilai jaminan yang biasanya berkisar 80 persen utang.
"Perhatikan juga besaran bunga pinjaman yang diberikan," tuturnya.
3. Koperasi
Menurut Budi, pinjaman koperasi biasanya mewajibkan debitur untuk menjadi anggota dari koperasi tersebut. Kemudian untuk pinjaman jenis ini, tingkat bunganya lebih tinggi dibanding bank. Ia juga mewanti-wanti hal yang perlu diperhatikan adalah legalitas dari koperasi.
Andi pun berpendapat serupa. Ia mengatakan terkadang ada beberapa koperasi yang mensyaratkan debitur menjadi anggota terlebih dahulu sebelum meminjam. Selain itu, ada syarat sekian persen dari total utang harus ditaruh dalam rekening simpanan di koperasi.
"Sama seperti bank, koperasi biasanya juga meminta aset jaminan bisa pinjaman kita cukup besar sampai di atas Rp50 juta. Juga perhatikan skema bunga pinjamannya," ucap Andi.
4. Alternatif lain untuk mendapat modal usaha
Budi mengatakan sumber modal usaha lain yang dapat dimanfaatkan. Pertama, joint project, di mana pemilik usaha dapat berbagi keuntungan dengan pemilik modal dengan sistem bagi hasil keuntungan untuk proyek yang didanai.