BACA BERITA

Dolar AS Bisa Turun Lebih Dalam di Paruh Kedua 2025, kata UBS

Author: matauang Category: Keuangan
Dolar AS mengalami aksi jual besar-besaran pada paruh pertama tahun ini, dan UBS melihat lebih banyak pelemahan di masa mendatang dengan data makro AS yang kuat akan menjadi pendorongnya.

Paruh pertama tahun 2025 ditandai dengan pelemahan USD, dolar AS kehilangan 11% selama periode tersebut, dengan mata uang risk-on dan risk-off menguat.

Kecepatan dan besarnya kenaikan versus dolar didorong oleh faktor-faktor spesifik mata uang, menurut analis di UBF, dalam sebuah catatan tertanggal 1 Juli.

"Mata uang Eropa diuntungkan secara signifikan dari poros fiskal Jerman, sementara kinerja CNY yang lesu dan kekhawatiran pertumbuhan secara umum membuat mata uang Asia lebih terkendali. Kelemahan dalam mata uang utama Amerika Latin selama 2H24 memungkinkan pembalikan BRL dan MXN yang lebih besar pada paruh pertama tahun ini, kata UBS.

Dengan tantangan fiskal di AS yang tetap tinggi dan pertumbuhan yang akan melambat, pelemahan dolar secara luas kemungkinan akan berlanjut di paruh kedua tahun ini.

"Namun, karena ekspektasi pertumbuhan AS telah menurun dan USD telah mencerminkan imbal hasil AS yang lebih rendah secara tajam dibandingkan dengan negara lain di dunia, penurunan selanjutnya dalam USD mungkin tidak terlalu terasa. Data keras AS kemungkinan akan menentukan sejauh mana pergerakan USD karena data tersebut memandu the Fed," tambah UBS.

UBS memperkirakan data makro yang kuat dari AS pada paruh kedua tahun ini akan menentukan arah pergerakan USD.

"Kami memperkirakan pertumbuhan AS akan turun sedikit di bawah 1% dari kuartal ke kuartal di Q3 dan secara tahun ke tahun di Q4. Meskipun hal ini mungkin terdengar mengkhawatirkan, perlu dicatat bahwa ekspektasi konsensus di antara para ekonom sudah ada di sana," tambah UBS.

Dengan ekspektasi pertumbuhan yang sudah rendah, kecil kemungkinan data yang akan datang akan memaksa para ekonom untuk merevisi perkiraan mereka lebih jauh lagi, tidak seperti yang terjadi di awal tahun ini.

"Kami percaya bahwa EUR adalah mata uang default pilihan bagi banyak investor yang melakukan short USD. Titik gravitasi kami untuk EURUSD di atas horison perkiraan kami adalah 1,20. Di Eropa, kami juga mendukung NOK. Di negara berkembang Asia, fokus kami adalah pada KRW dan SGD, sementara di Amerika Latin, kami lebih memilih MXN untuk carry," tambah UBS.