Ahli strategi FX Deutsche Bank mengatakan bahwa dolar AS menghadapi tekanan setelah berita bahwa Amerika Serikat sedang mengevaluasi kembali partisipasinya dalam pakta pertahanan AUKUS dengan Australia dan Inggris. Bank tersebut memandang perkembangan ini sebagai hal yang signifikan bagi dolar dalam konteks yang mereka gambarkan sebagai penarikan diri AS yang lebih luas dari kepemimpinan global.
Potensi melemahnya keselarasan geopolitik antara AS dan sekutunya melemahkan arus masuk modal asing ke Amerika Serikat, menurut Deutsche Bank. Bank tersebut mencatat bahwa pertimbangan ulang AUKUS segera menjadi topik diskusi selama panggilan investor terbaru dengan investor Australia, yang menyoroti relevansinya di pasar.
Indikator arus frekuensi tinggi Deutsche Bank menunjukkan adanya "pemogokan pembeli" yang efektif pada aset AS dalam beberapa minggu terakhir. Pola ini membantu menjelaskan mengapa pemulihan ekuitas AS, yang terutama didorong oleh investor ritel domestik, bersamaan dengan kelemahan berkelanjutan pada dolar AS.
Bank Sentral Eropa merilis laporan tahunannya tentang euro, yang menekankan bahwa keselarasan geopolitik Barat telah memainkan peran kunci dalam menarik arus masuk AS selama dekade terakhir. Ini menggarisbawahi hubungan antara kemitraan geopolitik dan kekuatan mata uang.
Deutsche Bank juga menyoroti signifikansi Taiwan dalam dinamika dolar saat ini, mencatat bahwa investor Taiwan memegang posisi dolar jangka panjang yang substansial. Dengan dolar Taiwan (TWD) mengalami pergerakan besar lainnya, bank tersebut menyarankan bahwa dana pensiun global dan perusahaan asuransi jiwa sedang memantau dengan cermat bagaimana ketidakseimbangan dolar ini terurai.