Dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap sejumlah mata uang utama pada perdagangan di Senin (25/8). Ia bangkit dari penurunan tajam pekan lalu setelah komentar dovish dari Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell.
Dilansir dari Reuters, Selasa (26/8), Indeks Dolar (DXY) yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,49% menjadi 98,32.
Pernyataan Powell soal risiko terhadap pasar tenaga kerja meningkat memicu spekulasi pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada September. Namun Powell juga menegaskan inflasi masih menjadi ancaman.
“Powell kemungkinan besar masih condong untuk memangkas suku bunga bulan depan. Tetapi kombinasi laporan data ekonomi minggu ini bisa saja membuat bank sentral menunda jika seluruh indikator mengarah pada inflasi lebih tinggi dan pelemahan pasar tenaga kerja,” kata Kepala Riset Global StoneX Matt Weller.
Weller menambahkan, pelaku forex mulai menyadari bahwa pemangkasan bulan depan belum sepenuhnya pasti, sehingga banyak yang melakukan lindung nilai atas potensi keputusan bank sentral menahan suku bunga. Kondisi itu mendorong pemulihan moderat dolar secara luas.
Data terbaru menunjukkan trader memperkirakan peluang 84,3% untuk pemangkasan setidaknya 25 basis poin pada rapat di September.
Adapun data ekonomi yang dinantikan investor dalam beberapa pekan ke depan mencakup indeks personal consumption expenditures serta laporan ketenagakerjaan nonfarm payrolls untuk Agustus.
Selain jalur kebijakan bank sentral , pasar juga mencermati serangan terhadap bank sentral dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.