Matauang.com - Mata uang dunia pekan ini bergerak beragam di tengah ketegangan hubungan Israel vs Iran.
Indeks dolar kembali menguat tajam dan ditutup di 98,18 pada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (13/6/2025). Indeks naik tajam dibandingkan Kamis yang tercatat 97,29.
Namun, indeks masih lebih rendah dibandingkan pada Jumat pekan lalu (99,19).
Kenaikan indeks menunjukkan dolar kembali dicari di tengah memanasnya perang Israel vs Iran yang meletus pada Kamis.
Dolar masih dianggap aset aman tengah ketidakpastian politik.
Namun, mata uang paling bersinar pekan ini adalah euro. Mata uang euro melesat 1,36% sepanjang pekan ini. Mata uang yang terbang tinggi lainnya adalah Franc yang menguat 1,28%. Di Asia, Baht Thailand memimpin penguatan dengan naik 1,21%.
Lonjakan dolar menunjukkan meskipun dolar tidak runtuh, posisinya jelas semakin kehilangan teman di pesta pasar valuta asing (FX).
Euro menguat karena dolar mulai tergelincir dari singgasananya.
Sebaliknya, mata uang Israel, shekel jatuh 3,2% pada pekan ini.
Mata uang Israel jatuh setelah perang Israel vs Iran meletus. Shekel ditutup di ILS 3,61 per US$1 atau terendah sejak 1 Mei 2025 atau lebih dua bulan terakhir. Pelemahan shekel ini menandai besarnya aksi jual investor. Shekel diobral di tengah memanasnya perang.
Namun, mata uang rial Iran stagnan di IRR 42.000/US$1 dalam tiga hari terakhir.
Bagaimana dengan rupiah? Nilai tukar rupiah ditutup di Rp 16.290/US$1 pada perdagangan Jumat pekan ini (13/6/2025). Rupiah melemah 0,12% sepekan. Posisi penutupan rupiah Jumat kemarin juga menjadi yang terendah sejak 22 Mei 2025.