BACA BERITA
Kekuatan Franc Swiss Bertahan Meskipun Upaya SNB
Author: matauang
Category: Keuangan
Franc Swiss terus menguat terhadap mata uang utama, khususnya dolar AS dan yen Jepang, meskipun Swiss National Bank (SNB) berupaya membatasi penguatannya.
Menurut analisis Bank of America, penjelasan tradisional "risk-off" untuk kekuatan franc Swiss tidak sepenuhnya menjelaskan kinerjanya sejak apa yang mereka sebut sebagai "Hari Pembebasan". Satu-satunya hubungan tradisional yang masih bertahan tampaknya adalah dengan emas, menunjukkan bahwa keduanya mungkin menjadi satu-satunya aset likuid non-USD yang secara efektif melindungi dari ketidakpastian.
Upaya SNB untuk melemahkan franc tidak berhasil. Intervensi verbal tidak didukung oleh tindakan fisik, kemungkinan dibatasi oleh politik AS mengenai tarif, dan franc Swiss terus menguat sejak Swiss beralih ke kebijakan suku bunga nol (ZIRP).
Sebagian penjelasannya mungkin terletak pada pasar opsi. Volatilitas implisit USD/CHF satu tahun dibandingkan dengan rata-rata volatilitas implisit G10/USD satu tahun menunjukkan bahwa premium volatilitas USD/CHF kini berada pada level tertinggi sejak 2017. Meskipun masih diperdagangkan dengan diskon, situasi yang tidak biasa ini tampaknya terkait dengan dominasi fiskal AS dan meningkatnya premium jangka panjang baik di AS maupun Jepang.
Meningkatnya premium jangka panjang telah mendorong kekuatan franc Swiss serupa dengan mata uang Eropa lainnya seperti pound Inggris dan euro. Namun, franc Swiss menonjol karena hubungan antara premium volatilitas dan pergerakan relatif, yang telah membawanya mendekati level tertinggi dalam delapan tahun.
Bagi Swiss, dengan sejarah panjang konservatisme fiskal, kerangka ini membuat penjelasan "risk-off" lebih meyakinkan daripada berfokus pada metrik volatilitas tradisional seperti VIX atau MOVE. Ini menyoroti tantangan bagi SNB dalam mengendalikan nilai tukar dalam kerangka ini.
Bank of America menyarankan SNB untuk "berpikir di luar kebiasaan" untuk solusi penguatan franc. Pilihan termasuk meninggalkan target inflasi, yang tampaknya tidak mungkin, atau mengadopsi kerangka kerja yang menekankan manajemen nilai tukar daripada penetapan suku bunga, membuat penetapan suku bunga disesuaikan untuk mencapai tujuan nilai tukar SNB.
