BACA BERITA

Rekomendasi Lahan Investasi Bagi Pekerja Dengan Upah 5 Juta

Author: matauang Category: Keuangan

Jakarta, matauang.com -- Investasi menjadi hal yang penting untuk mempersiapkan keuangan yang stabil di masa depan. Dengan investasi, Anda bisa mendapatkan penghasilan tambahan selain gaji dari pekerjaan utama.
Saat ini, pilihan investasi pun beragam seperti saham, emas, dan reksadana. Namun, dengan banyaknya pilihan investasi, seringkali kita bingung menentukan instrumen yang paling cocok.

Salah satu hal yang bisa menjadi pertimbangan dalam menentukan instrumen investasi adalah gaji. Anda bisa menentukan pilihan instrumen investasi yang sesuai dengan besaran gaji, termasuk jika gaji Anda hanya sebesar UMR Jakarta atau sekitar Rp5 juta per bulan.

Mengenal Bentuk-Ciri Investasi Bodong Berkaca dari Kasus Bunga Zainal
Lantas apa saja pilihan instrumen yang cocok untuk pekerja dengan gaji Rp5 juta?

1. Reksadana


Perencana Keuangan Andi Nugroho mengatakan dana yang disisihkan untuk berinvestasi tiap bulannya sebaiknya berkisar 10 persen dari penghasilan. Jadi dengan gaji sebesar Rp5 juta, maka idealnya Anda bisa menyisihkan Rp500 ribu untuk diinvestasikan.

Dengan modal Rp500 ribu per bulan, investasi yang cocok dan terjangkau katanya adalah reksadana.

"Modal untuk berinvestasi di reksadana dimulai dari Rp100 ribu, bahkan di beberapa platform fintech ada yang bisa lebih rendah lagi dimulai dari Rp10 ribu," katanya kepada matauang.com, Kamis (5/9).

Senada, Head of Advisory & Financial Planner Finansialku Shierly juga menyarankan reksadana karena tidak perlu membutuhkan modal yang besar. Jika untuk dana darurat dan tujuan jangka pendek, Anda bisa memilih reksadana pasar uang karena rendah risiko dan paling likuid dibanding reksadana lainnya, meski imbal hasilnya rendah.

Sedangkan untuk tujuan jangka menengah, Shierly menyarankan untuk memilih reksadana pendapatan tetap yang lebih berfluktuasi dari reksadana pasar uang tetapi tidak sefluktuatif reksadana saham atau campuran.

"Kalau untuk tujuan jangka panjang bisa dengan reksadana campuran, risiko fluktuasi lebih tinggi daripada reksadana pendapatan tetap atau reksadana saham yang risiko fluktuasinya paling tinggi," imbuhnya.

Perencana Keuangan dan Founder Rekadana Rina Dewi Lina merinci pilihan reksadana bagi pekerja bergaji Rp5 juta berdasarkan jangka waktunya. Untuk jangka satu - tiga tahun, ia menyarankan reksadana pasar uang yang risikonya sangat rendah.

Lalu, jangka waktu tiga - lima tahun, ia menyarankan untuk memilih reksadana pendapatan tetap yang risikonya rendah.

"Jangka enam - sembilan tahun tahun bisa reksadana campuran yang risikonya sedang. Kemudian di atas 10 tahun, reksadana saham yang risikonya tinggi," imbuhnya.

2. Emas


Andi mengatakan dengan asumsi menabung sebesar Rp500 ribu per bulan, maka dengan menabung selama dua bulan Anda bisa mendapatkan minimal 0,5 gram emas fisik. Atau bila membelinya di beberapa marketplace atau platform fintech, Anda bisa menabung emas dengan pecahan lebih kecil lagi sehingga harganya makin terjangkau lagi.

"Kita bisa mendapatkan keuntungan ketika menjualnya ketika harganya naik dibandingkan ketika kita membelinya, serta pastikan harga jualnya masih lebih tinggi dibandingkan harga buybacknya," katanya.

Sementara itu, Rina mengatakan investasi emas dengan nominal ratusan ribu rupiah bisa dibeli melalui beberapa platform yang menyediakan pembelian emas secara online dengan cicilan. Kalau sudah cukup, Rina mengatakan tabungan emas digital dapat dicetak menjadi emas fisik.

"Belinya bisa di Pegadaian Digital mulai dari Rp5.000. Kemudian, Tokopedia, BukaEmas, Tabungan Emas Shope, BSI, dan IndoGold," katanya.

3. SBN Ritel


Perencana Keuangan One Shield Consulting Budi Rahardjo mengatakan pekerja dengan gaji Rp5 juta juga bisa berinvestasi di Surat Berharga Negara (SBN) Ritel. SBN Ritel merupakan instrumen keuangan yang diterbitkan oleh pemerintah sebagai salah satu cara untuk membiayai kebijakan dan programnya.

Budi mengatakan SBN Ritel cocok bagi pekerja bergaji Rp5 juta karena fleksibel dalam jumlah nilai investasinya serta cukup likuid jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk dicairkan.

"Modalnya kecil ya mulai dari Rp1 juta. Kemudian ada potensi capital gain serta pendapatan dalam bentuk kupon yang biasanya lebih tinggi daripada bunga deposito bank BUMN. Dari sisi pajak juga pajak bunga kupon lebih rendah," katanya.