BACA BERITA

Rupiah dan Mata Uang Asia Tertekan Ketegangan Timur Tengah, Dolar Rebound

Author: matauang Category: Keuangan

Nilai tukar rupiah yang menguat dalam tiga hari berturut-turut, berakhir melemah di perdagangan terakhir pekan ini. Jumat (13/6), kurs rupiah spot ditutup pada Rp 16.304 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kurs rupiah melemah 0,37% jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin. Dalam sepekan, kurs rupiah spot melemah 0,12%.

Kurs rupiah Jisdor hari ini pun melemah 0,34% ke Rp 16.293 per dolar AS. Dalam sepekan, kurs rupiah Jisdor melemah 0,1%.

Secara harian, rupiah mencatat pelemahan paling dalam untuk sebulan terakhir. Peningkatan ketegangan antara Israel dan Iran memicu sentimen penghindaran risiko di pasar global.

"Mata uang asia kecuali Jepang mungkin menghadapi tekanan baru karena investor menilai kembali risiko di tengah peningkatan ketegangan geopolitik," kata Shier Lee Lim, kepala strategi valas dan makro Convera di Singapura seperti dikutip Bloomberg.

Dia menambahkan bahwa secara historis, ketegangan di Timur Tengah telah memicu pelarian ke aset yang aman. Hal ini menguntungkan aset seperti obligasi negara AS dan emas. Sementara aset yang lebih berisiko, termasuk mata uang dan pasar saham negara berkembang justru tertekan.

Seluruh mata uang Asia hari ini melemah terhadap the greenback. Setelah kemarin melonjak tajam, won Korea berbalik melemah tajam dengan penurunan 1,06% dalam sehari.

Pelemahan won disusul oleh peso Filipina 0,68%, ringgit Malaysia 0,61%, rupee India 0,57%, yen Jepang 0,57%, dan dolar Singapura 0,42%.

Pelemahan juga terjadi pada baht Thailand, yuan China, dolar Taiwan, dan dolar Hong Kong.

Di sisi sebaliknya, indeks dolar rebound setelah kemarin mencatat level terendah dalam 39 bulan terakhir. Indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia menguat 0,54% ke 98,45.