BACA BERITA

Lagu 'Namu' Lantunkan Mantra Fudo Myoo, Inilah Maknanya

Author: matauang Category: Tren
MATAUANG.COM - 'Namu' merupakan sebuah lagu yang berasal dari grup band metalcore asal Jepang, Sable Hills. Lagu ini berhasil memikat perhatian warganet usai mereka mengunggahnya di media sosial Instagram. 

Lebih dari itu, menariknya, Sable Hills menggandeng seorang biksu buddha untuk berkolaborasi di dalam lagunya. Biksu tersebut memiliki tugas untuk melantunkan mantra Fudo Myoo pada saat diawal atau intro lagu. 

Lantas, apa yang dimaksud dengan mantra Fudo Myoo? Melansir dari situs Visible Mantra, berikut adalah penjelasannya. 

Mantra Fudo Myoo (Fudō Myōō) adalah mantra dari Dewa Fudo Myoo (Acala) yang berarti 'raja kebijaksanaan yang tak tergoyahkan.' Mantra ini berfungsi sebagai penghancur rintangan serta pelindung spiritual. 

Secara harfiah, mantra ini dihubungkan dengan aksara Sansekerta 'Ham' (हां) yang dilafalkan dalam bahasa Jepang sebagai 'Kan' (カ ン). Perubahan pelafalan tersebut terjadi karena adaptasi fonetik saat ajaran Buddhisme dan aksara Siddham dibawa ke Jepang pada masa lampau.

Fudo Myoo adalah dewa pemarah yang sering digambarkan menahan pedang dan tali untuk mengusir roh jahat. Ia dianggap sebagai manifestasi murka dari Vairocana Buddha yang bertugas melindungi hukum Buddha dan manusia dari godaan.

Mantra Fudo Myoo digunakan oleh para pemeluk agama Buddha, terutama dalam sekte Shingon, Tendai, dan Zen. Mantra ini digunakan sebagai cara untuk memohon perlindungan dari rintangan dan mengusir kejahatan.

Ekspresi dan postur Fudo Myoo yang mengancam dan dinamis melambangkan tekadnya yang kuat untuk menegakkan kebenaran. Salah satunya seperti yang terlihat pada patung dan ukiran kayu yang umum ditemukan di kuil-kuil Jepang.